Warga Dukuh Tengah Buduran Gagal Nikah, Dibekuk setelah 5 Bulan Jadi Buronan Polisi

Warga Dukuh Tengah Buduran Gagal Nikah, Dibekuk setelah 5 Bulan Jadi Buronan Polisi Pembobol rumah yang jadi DPO, diamankan Polsek Buduran Sidoarjo.

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Berakhir sudah pelarian Chandra Marianto. Buron kasus pembobolan rumah itu akhirnya diringkus polisi setelah lima bulan masuk daftar pencarian orang (DPO). Warga Desa Dukuhtengah, Buduran, tersebut tidak hanya terancam lama menghuni jeruji besi penjara. Dia juga terancam gagal mempersunting pujaan hatinya setelah lebaran nanti.

Jejak kejahatan terakhir pemuda 22 tahun itu adalah membobol rumah di Perumahan Surya Residence Cluster Emerald, Buduran, akhir tahun lalu. Chandra saat itu beraksi bersama dua temannya yang sudah lebih dulu diringkus petugas. Yakni, Alfian dan Okky.

Modus yang dipakai ketiganya adalah berputar-putar mencari rumah yang kosong. Usai menentukan sasaran ketiganya berbagi peran. Chandra bertindak sebagai pemetik, sedangkan keduanya temannya mengawasi situasi di sekitar lokasi jarahan. “Mereka ke lokasi boncengan tiga memakai motor,” ujar Kapolsek Buduran Kompol Saibani kepada BANGSAONLINE, Rabu (3/5).

Saibani menjelaskan, dari rumah milik Adit Kurniawan Wicaksono di blok 1C para pelaku membawa kabur sepeda angin merek Thrill. Harga jualnya di pasaran lumayan tinggi. Mencapai belasan juta per unitnya. “Komplotan pencuri spesialis rumah yang tidak berpenghuni,” ujar perwira polisi dengan satu melati di pundak tersebut.

Dia memaparkan, sepeda angin yang dibawa kabur oleh para pelaku sebenarnya sudah dalam posisi tergembok. Namun, pelaku menggunakan gunting besi yang telah disiapkan untuk memotongnya. Chandra mendapat bagian paling banyak karena menjadi dalang pencurian.

Menurut dia, pengungkapan perkara itu bermula dari petunjuk yang didapat dari rekaman kamera closed circuit television (CCTV) perumahan. Dalam rekaman itu, petugas mendapati tiga pemuda asing masuk ke perumahan dengan berboncengan dengan satu motor. “Untuk mencari kendaraan yang dipakai, kami telusuri pelat nomernya,” ungkapnya.

Di luar dugaan motor tersebut ternyata milik Alfian. Warga Desa Sedati Gede, Sedati, itu sebelumnya pernah dijebloskan ke sel tahanan karena kasus serupa. Dia dapat diamankan petugas di rumahnya. Dari keteranganya, polisi kemudian membekuk Okky. Warga Jember yang indekos di Nginden, Surabaya, itu juga diciduk tanpa perlawanan. “Jadi, waktu itu tinggal satu pelaku yang belum tertangkap,” tuturnya.

Mantan Kapolsek Bojonegoro Kota itu menambahkan, tersangka lama tidak pulang setelah kejadian. Chandra seperti sudah tahu telah menjadi buron polisi. Namun, kelihaiannya menghindari kejaran petugas akhirnya kandas.

Chandra diketahui pulang ke rumah pekan lalu. Dia sedang mempersiapkan pernikahan. Nah, jaringan informasi yang sudah dipasang di sekitar tempat tinggalnya lantas memberi kabar polisi keberadaannya. “Ditangkap di rumah,” terangnya.

Menurut dia, komplotan pelaku cukup berpengalaman. Mereka tidak hanya menyasar Kota Delta. Namun, juga pernah beraksi di Gresik dan Surabaya. “Hidupnya berpindah-pindah sejak masuk DPO. Meskipun usianya masih muda, dia adalah otak dari jaringan itu,” jelasnya.

Chandra tidak mengira kepulangannya masih ditunggu polisi. Dia merasa situasi sudah berangsur membaik setelah beberapa bulan menghilang. “Menyesal, tidak lama lagi sebenarnya mau menikah,” keluhnya. (cat/dur)