Komisi E Pertanyakan Soal PPDB dan Menurunnya Hasil UNBK SMA/SMK

Komisi E Pertanyakan Soal PPDB dan Menurunnya Hasil UNBK SMA/SMK Anggota Komisi E DPRD Jatim, Mochammad Eksan.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Komisi E DPRD Jawa Timur memanggil sejumlah kepala sekolah SMA/SMK di Surabaya bersama Kepala Dinas Pendidikan Jatim. Dalam pertemuan tersebut, anggota dewan menyoroti masalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dan menurunnya hasil ujian nasional berbasis komputer (UNBK).

Anggota Komisi E DPRD Jatim Agatha Retnosari mengatakan, kuota 10 persen bagi siswa sekolah daerah terlalu besar. Dengan jumlah itu dikhawatirkan peserta didik asal wilayah tersebut tidak mendapat jatah sekolah. Meski sebenarnya PPDB telah diatur menurut zona secara penerimaan siswa. Namun, tidak begitu dengan pendaftaran di mana siswa boleh memilih sekolah.

"Coba dilihat, memang penerimaan menurut zona. Tapi bagaimana dengan pendaftarannya, jika siswa tersebut ingin mendaftar sekolah di luar daerah pada pilihan pertamanya. Dan meletakkan sekolah di nomor dua, bagaimana," ujar Agatha, Senin (22/5).

Dalam PPDB memang disebutkan bahwa ada tiga alternatif yang tersedia bagi siswa. Di antaranya, pilihan pertama pada sekolah di dalam zona (sekolah terdekat dengan domisi) dan pilihan kedua di dalam zona pada sekolah di luar zona. Kemudian pilihan pertama pada sekolah di dalam zona dan pilihan sekolah di luar zona. Lalu pilihan pertama pada sekolah di luar zona dan pilihan kedua di sekolah di dalam zona.

Kalau siswa memilih pada alternatif ketiga, serta pada ranking hasil UNBK mencukupi untuk masuk, politisi asal PDI Perjuangan itu khawatir siswa dari kalangan menengah ke bawah kesulitan mencari sekolah. "Biasanya anak siswa orang kaya itu sebelum UNBK bimbingan belajar. Sehingga nilainya bisa tinggi. Sedangkan siswa kurang mampu persiapannya kurang maksimal. Itu nanti khawatirnya akan kalah," bebernya.

Sikap yang berbeda ditunjukkan Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim Suli Dai’m memilih untuk melihat dahulu hasil pelaksanaan PPDB. Baru setelah itu akan dievaluasi selanjutnya. Pasalnya waktu peneriman peserta didik hanya menyisakan dua bulan lagi.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO