PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Pengerjaan proyek peningkatan jalan Dinas PU Bina Marga di ruas Tosari-Wonokitri dengan anggaran Rp 7 Miliar dari DAK masih berjalan lambat. Lambannya pembangunan jalan ini disebabkan lokasi geografis yang terletak di wilayah pegunungan, sehingga mobilitas kendaraan pengangkut meterial tidak bisa maksimal.
Hal ini dibenarkan Kepala Dinas PU Bina Marga Ir Hariaprianto saat dikonfirmasi Bangsaonline.com beberapa hari yang. Menurutnya, rata-rata progress pembangunan jalan Tosar-Wonokitri hanya 3-4 pesen saja tiap harinya.
Baca Juga: Waktu Mepet, Pengerjaan Proyek yang Bersumber dari DBHCHT Terus Dikebut
“Kita sudah panggil pihak pelaksana agar dilakukan penambahan mesin atau alat, tujuannya agar pengerjaan pengecoran tepian jalan bisa lebih cepat yang awalnya 12 kibik per hari menjadi 18 kibik perhari,“ jelasnya tanpa merinci jenis mesin.
Ia menambahan, bahwa penambahan mesin atau alat tersebut sejatinya adalah untuk percepatan pengerjaan di item pengecoran di tepian bahu jalan yang dilebarkan. Pasalnya bila pengecoran berjalan lambat maka secara langsung akan berpengaruh pada pengerjaan utama, yakni pekerjaan hotmix.
Data yang dihimpun Bangsaonline.com dari Dinas Bina Marga menyebutkan jika mamasuki awal bulan Juni ini,capaian pengerjaan fisik baru 19,07 persen. Padahal seharusnya, progres pengerjaan bisa lebih dari itu, Meski demikian, Hariaprianto optimis proyek di Tosari tidak akan molor dari target. (bib/par/rev)
Baca Juga: Molor 20 Hari, Pemkot Pasuruan Denda Pelaksana Proyek Jalan Tembus Krapyakrejo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News