MALANG, BANGSAONLINE.com - Pelaksanaan Operasi Ramadniya Semeru 2017 di Malang menyisakan angka kecelakaan lumayan tinggi. Yaitu 133 laka lantas, yang terjadi di 4 titik lokasi.
"Di Kota Malang 1 orang meninggal dunia atas nama Yulia Rahmawati (17) warga Pakisaji, akibat tabrak lari. Hingga sekarang kasusnya masih ditangani pihak Polres Malang Kota," demikian dijelaskan Zul Effendi, Kepala Perwakilan Jasa Raharja Malang.
Baca Juga: Diduga Kurang Konsentrasi, Mitsubishi Xpander di Malang Tabrak Dua Pemotor
Untuk wilayah Kabupaten Malang ada 11 orang meninggal dunia, kemudian di Kota Batu ada 3 orang, terakhir di wilayah Kabupaten Pasuruan ada 5 orang.
”Per hari ini Senin (03/07), kita sudah mulai bisa membayarkan klaim pencairannya, untuk yang meninggal dunia senilai Rp 50 juta, ada pula klaim laka lantas berupa luka-luka yang saat ini perawatan di RS, maka klaimnya maksimal Rp 20 juta akan kita cairkan dengan bukti kwitansi dari RS, di mana korban di rawat," imbuh Zul Effendi.
Kapolres Malang Kota AKBP Hoirudin Hasibuan, didampingi Kasatlantas Polres Malang Kota AKP Ady Nugroho menuturkan, bahwa sepanjang Ramadhan dan musim lebaran, terjadi laka lantas sebanyak 8 tempat. Dari 8 tempat itu, rinciannya antara lain yang meninggal dunia akibat tabrak lari yakni siswi SMKN 7 Malang di pertigaan Sulfat beberapa waktu lalu. Berikutnya kecelakaan di kawasan Jl. Raya langsep dan Jl. Ijen.
Baca Juga: Tersangkut Kabel Internet, Mobil Boks Di Malang Terguling
"Juga ada laka di Jl. Gatot Subroto serta di seputaran Comboran, dan masih banyak lagi tempat lainnya," ungkap AKBP. Hoirudin Hasibuan.
Meski begitu, ia menambahkan bahwa angka kecelakaan di wilayah Kota Malang mengalami penurunan sekitar 35 persen di tahun 2017, yakni hanya 8 laka lantas, dibanding dengan tahun kemarin 2016 yaitu masih sekitar belasan laka lantas. (iwa/thu/ros)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News