PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Upaya penanggulangan hama wereng yang menyerang padi petani di desa Ngayunan Kedungringin, Kecamatan Beji terus digalakkan oleh Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Pasuruan. Salah satunya dengan melakukan penyemprotan secara massal.
Tak kurang ada 50 petani yang melakukan gerakan penyemprotan massal menggunakan insektisida oshin. Hadir dalam kegiatan tersebut petugas dari Dinas Pertanian Jatim dan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Pasuruan, anggota TNI serta petani serta anggota komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan.
Baca Juga: hortikultura pasuruan
Menurut petugas pengamat hama dan penyakit tanaman Dispertan Pemprov Jatim di wilayah Beji dan Gempol, Sumai, ada 82 hektar lahan pertanian di Dusun Ngayunan, Desa Kedungringin, Kecamatan Beji, yang disemprot. Penyemprotan tersebut dilakukan seiring munculnya hama wereng di lahan pertanian setempat.
Meski penyebaran hama wereng di lahan pertanian Dusun Ngayunan, Desa Kedungringin, masuk katagori relatif kecil, hanya setengah hektar, namun penanganan harus dilakukan secara cermat dan tepat agar tidak menyebar ke area lainnya.
"Pasalnya bila tidak segera ditangani, bisa menyebabkan kerusakan massal. Lahan pertanian setempat rusak dan petani terancam tak bisa panen. Kalau dibiarkan, bisa rusak seluruh lahan pertanian. Kegiatan tersebut guna mencegah penyebaran hama wereng lebih parah," bebernya.
Baca Juga: Diwaduli Petani Tembakau Soal Kurangnya Air, Rusdi Sutejo Siap Fasilitasi
Giat penyemprotan massal itu mendapat respon positif dari para petani Ngayunan. Maklum, mereka sudah dibuat ketar-ketir dengan ancaman hama wereng itu. Sebab, baru sebulan ditaman, padi di wilayah setempat sudah terancam mengalami kerusakan.
“Tahun lalu, kami habis jutaan rupiah untuk tanah yang kami garap. Tapi, hasilnya malah gagal panen. Penyebabnya, salah satunya hama wereng,” akunya.
Sementara, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan Andri Wahyudi yang ikut dalam acara penyemprotan massal menjelaskan banyak persoalan yang dikeluhkan petani Ngayunan. Menurutnya, kendala petani bukan hanya semata-mata masalah hama wereng.
Baca Juga: Dandim 0819/Pasuruan Serahkan Bantuan Pompa Air dari Kementan ke Gapoktan
"Juga problem lainnya, di antaranya soal luberan air. Penyebabnya lahan pertanian lebih rendah dibandingkan sungai Wrati yang berada di dekat area pertanian serta juga persoalan limbah perusahaan. Hal inilah yang menjadi persoalan. Sehingga, petani setempat, sering mengalami gagal panen. Mengingat, luberan air di lahan pertanian, juga menjadi daya tarik hama wereng berdatangan," sampainya.
Untuk itu, pihaknya mendorong instansi terkait bersikap. Seperti penanganan genangan, ataupun limbah perusahaan yang mengaliri sungai setempat, sehingga menyebabkan ancaman kerusakan bagi sawah petani.
“Kami usulkan adanya kajian untuk persoalan limbah yang masuk area pertanian. Hal ini untuk mencegah kerusakan pertanian sehingga tidak merugikan petani,” tandasnya.
Baca Juga: Dua Pimpinan DPRD Pasuruan Agendakan Pansus Kopi Kapiten di Banmus
Kepala Dispertan Kabupaten Pasuruan, Ihwan yang dikonfirmasi Bangsaonline.com terkait hal ini mengatakan pihaknya akan mengajukan pompa air ke pemerintah pusat untuk petani Ngayunan. Pompa air itu dimaksudkan, untuk menyedot air di area persawahan yang kemudian disalurkan ke sungai Wrati.
“Rencananya akan kami ajukan dua unit untuk petani di Ngayunan. Supaya, air yang menggenangi lahan pertanian Ngayunan, bisa disedot ke sungai. Maklum, di Ngayunan memang daerah rentan banjir dan lagi, antara sungai Wrati dengan lahan pertanian lebih tinggi sungainya,” pungkasnya. (bib/par/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News