SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Dunia pendidikan Kabupaten Sumenep kembali diterpa isu tak sedap. Sebuah lembaga pendidikan Yayasan RA Nurusshobah Daramista di Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep diduga telah melakukan mark up siswa dengàn cara memberikan keterangan palsu kepada Kementerian Agama (Kemenag) Sumenep.
Mark up data siswa ini dilakukan agar dana BOS yang dikucurkan semakin banyak. Berdasarkan data, penerima bantuan fungsional BOS RA Nurusshobah meliputi 2 orang pengajar dan 15 siswa. Padahal, jika pengajar terdapat 2 orang, seharusnya siswanya juga mencapai 30 anak.
Baca Juga: Dispendik Sumenep Komitmen Wujudkan Sekolah Inklusif
Sedangkan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) untuk siswa dikucurkan senilai 300 ribu per anak yang sudah dicairkan secara bertahap mulai bulan juni kemarin.
Namun berdasarkan hasil investigasi wartawan Bangsaonline.com di lapangan, jumlah siswa di RA Nurusshobah ternyata hanya 4 anak saja. Sedangkan pengajar juga hanya 1 orang. Hal ini tentu tidak sesuai dengan dana BOS yang diterimakan.
Dikonfirmasi mengenai hal ini, Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Madrasah (Pendma) Kemenag Sumenep Mohammad Tawil menjelaskan bahwa bantuan fungsional guru tidak melihat jumlah murid. Menurutnya, asal ada izin operasionalnya, bantuan bisa diberikan kepada lembaga pendidikan tersebut.
Baca Juga: Upaya Ciptakan Generasi Emas Indonesia, BNNK Sumenep Edukasi Anak-Anak dari Bahaya Narkoba
"Hal ini berdasarkan Kementerian Pendidikan Pusat yang langsung ditandatangani oleh presiden," dalihnya saat ditemui di kantornya (23/8).
Mengenai dugaan mark up data siswa di RA Nurusshobah, pihaknya mengatakan akan melakukan kroscek ke lembaga terkait. "Karena ini berkenaan dengan bantuan operasional pendidikan (BOP) yang telah diterimanya. Dan jika benar-benar terjadi mark up siswa, maka kami akan meminta agar lembaga mengembalikan sisa dari kelebihan siswa yang ada," tegasnya.
"Dalam waktu dekat ini, saya pastikan akan memanggil kepala sekolah RA/TKA Nurusshobah dan pengawasnya untuk dimintai keterangan dan pertanggungjawabannya," pungkasnya. (fai/rev)
Baca Juga: Ditanya Anggaran Rp100 Juta untuk Revitalisasi Lapangan MAN Sumenep, ini Jawaban Kepala Kemenag
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News