Komunitas Catur China Xiang Qi Pasar Atum Surabaya Tetap Eksis

Komunitas Catur China Xiang Qi Pasar Atum Surabaya Tetap Eksis Asyik dan serius amat sih. foto: Ozy/BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Xiang Qi, Permainan asli dari China tetap eksis di Surabaya. Penggiatnya adalah komunitas China yang rutin menggelar permainan setiap hari, di Pasar Atum, Surabaya.

Permainan ini, sudah ada sejak zaman pemerintahan Dinasti Ming sekitar 700 tahun silam, atau hampir bersamaan dengan masuknya permainan ini di Indonesia.

Baca Juga: Ngabuburit di GOR Ahmad Yani dengan Bermain Catur, Sekaligus Asah Otak

Sarpin (62) salah anggota komunitas, dan juara lomba xiangqi dan di PMS tahun 2004 lalu mengatakan, “Permainan xiangqi sangatlah langka, karena semakin berkembangnya teknologi, semua orang hampir melupakan permainan ini. Semua orang lupa bahwa adanya game pengasah otak ini.”

Dia menyeritakan, tahun 1965 permainan Xiangqi di Indonesia sempat dilarang pemerintah. Baru sekitar tahun 1998 permainan xiang qi mulai dikenalkan, hingga saat ini.

Setelah dilarang, warga Tionghoa sendiri, sudah mulai lupa akan permainan memeras otak ini. Hanya ada di kota Surabaya khususnya di pasar atom, xiangqi masih eksis. Bahkan menjadi idola kalangan orang tua, dan masuk dalam induk organisasi Perhimpunan Xiangqi Indonesia (PEXI). Markas mereka terdapat di Pasar Atom Mall L2.

Baca Juga: Percasi Jember Apresiasi Turnamen Catur yang Digelar Sahabat Tino

Menurut Sarpin, saat ini perlu ada inovasi permainan xiangqi agar tidak ketinggalan zaman, seperti bentuk biji yang semula bulat pipih diubah menjadi bentuk sesuai namanya, agar menggugah minat masyarakat luas untuk mengenal lebih tentang xiangqi ini.

“Permainan ini dapat dimainkan semua orang, tak melulu hanya warga Tionghoa saja. Untuk menghindari kejenuhan dan lebih enjoy memainkannya, bentuk biji bisa diubah. Contohnya bentuk kuda ya dibuat seperti kepala kuda dan seterusnya,” ucap Sarpin.

Xiangqi hampir sama dengan pada umumnya, di mana permainannya mengandalkan strategi. Terdapat 32 biji dan nama yang sama, bedanya hanyalah terdapat tulisan mandarin di atasnya sebagai pembeda. Benteng yang diberi nama che-red, kuda ma-red, menteri she’-red dan raja chilang-red.

Baca Juga: Gali Potensi Para Penyandang Disabilitas, Perpenca Jember Datangkan Master Catur Nasional

“Secara umum xiangqi dengan internasional sangatlah sama. Tetap mengandalkan otak dan strategi untuk mengunci lawan. Permainan ini harus benar-benar konsentrasi tinggi agar strategi tidak dapat ditebak lawan,” tambahnya dengan senyum. (Ozy/UTM)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO