Minta Dispendik Inventarisir Sekolah Tak Layak, Komisi IV Janji Bantu Perjuangkan Anggaran di RAPBD

Minta Dispendik Inventarisir Sekolah Tak Layak, Komisi IV Janji Bantu Perjuangkan Anggaran di RAPBD Anggota Kodim 0817 saat membantu membersihkan atap SMPN 2 Kebomas yang ambrol.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Komisi IV DPRD Gresik meminta Dinas Pendidikan (Dispendik) menginventarisir gedung-gedung sekolah di bawah naungannya yang kondisinya sudah tak layak pakai.

Hal ini menyusul ambruknya atap bangunan SMPN 2 Kebomas hingga menimpa dua siswa, Selasa (28/11) lalu.

Baca Juga: Hari Anak Nasional, Petrokimia Gresik Berbagi Inspirasi untuk Pelajar di Sekitar Perusahaan

Ketua Komisi IV, Khoirul Huda mengungkapkan bahwa data yang masuk di pihaknya, hingga tahun 2017 terdapat 1000 sekolah di bawah naungan Dispendik Gresik (SDN dan SMPN) yang rusak. Dari jumlah itu, sebanyak 500 lebih sekolah masuk kategori rusak berat dan tidak layak digunakan proses belajar mengajar.

Kerusakan itu mayoritas meliputi ambrolnya plafon dan atap yang rapuh karena dimakan usia. Hingga kini sekolah-sekolah itu tak kunjung bisa diperbaiki karena terbentur anggaran.

"Dari ribuan sekolah yang rusak dibutuhkan anggaran kisaran ratusan miliar untuk perbaikan," ujarnya kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (29/11/2017).

Baca Juga: Pastikan Awal MPLS Lancar, Wakil Bupati Gresik Sidak ke Sejumlah Sekolah

Untuk itu, kata Huda, Komisi IV berjanji akan memperjuangkan agar sekolah-sekolah yang tak layak pakai diprioritas mendapatkan alokasi anggaran untuk perbaikan. "Kami akan perjuangkan di RAPBD 2018," jelas Sekjen DPC PPP Gresik ini.

"Jangan sampai kondisi memilukan ini terulang. Banyak orangtua yang merasa was-was melihat fakta anak mereka belajar menempati ruang kelas tak layak," katanya.

"Sebetulnya, kalau saat ini Dispendik masih konsen dalam perbaikan sarana fisik sekolah adalah langkah kemunduran. Sebab, saat ini masanya bukan prioritas fisik, namun peningkatan kualitas pendidikan," pungkas politikus asal Manyar ini.

Baca Juga: Syahrul Terkesan dengan Sistem Pembelajaran di SMP Milik Ainun Najib

Sekadar informasi, kasus SMPN 2 Kebomas bukanlah kasus yang pertama terjadi. Sebelumnya, sejumlah sekolah juga mengalami hal serupa seperti yang terjadi di SDN Sidomoro Kebomas. Bangunan atap dan plafon salah satu kelas ambrol saat proses belajar mengajar berlangsung sehingga membuat sejumlah siswa terluka. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO