BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Ternyata diam-diam Bupati Bojonegoro Suyoto sudah merancang kampanye untuk pemilihan gubernur Jawa Timur. Ia mengaku siap maju pemilihan gubernur Jawa Timur terutama setelah dikontak Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Dr H Zulkifli Hasan .
"Seminggu lalu saya ditelepon ketum (Zulkifli Hasan) ditanya apakah siap maju Pilgub Jatim?, Saya bilang, saya siap maju asalkan Jatim satu (cagub)," ungkap Kang Yoto, panggilan Suyoto lugas. Pernyataan Kang Yoto itu disampaikan kepada wartawan yang Selasa malam (19/12/2017) diundang ExxonMobil ke Warung Pondok Salak, Kecamatan Kapas, Bojonegoro. Bangsaonline.com termasuk wartawan yang diundang dalam acara tersebut.
Baca Juga: Sahabat Ning Lia Nganjuk Sokong Lia Istifhama Menuju DPD RI
Seperti diberitakan bangsaonline.com, selama ini calon gubernur Jawa Timur hanya dua pasang yang sudah mendapat rekomendasi dari partai politik. Yaitu Khofifah Indar Parawansa berpasangan dengan Emil S Dardak dan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) berpasangan dengan Abdullah Azwar Anas.
Namun kini tampaknya aka ada tambahan calon gubernur lagi. "Saya ini dulu maju pilkada Bojonegoro karena sudah tidak ada yang berani maju. Jadi saya siap maju sebagai upaya menggugurkan kewajiban," katanya meyakinkan.
Yang menarik, Kang Yoto sudah merancang kampanye. Ia menjanjikan transparansi. “Kampanye saya cuma satu. Masyarakat sing pingin ngerti anggaran (APBD-Red) iku piro, gawe opo, hasile opo ae, yo (wong) miliho aku. Iki wes tak laksanakno nang Bojonegoro (Masyarakat yang ingin tahu anggaran itu berapa, buat apa, dan hasilnya apa, maka pilihlah saya,” kata Bupati Bojonengoro dua periode ini.
Baca Juga: KPU Jatim Ajukan Anggaran Pilgub Rp 1,9 Triliun, DPRD Jatim: Tak Masalah, Asal...
Ia punya keyakinan jika dirinya bisa maju pilgub bisa memecah suara. Ia berhitung bahwa 70 persen rakyat Jawa Timur adalah warga NU. Berarti, menurut dia, masih ada 30 persen warga yang bisa dipengaruhi untuk memilih gubernur di luar Khofifah-Emil dan Gus Ipul-Anas yang dua-duanya berbasis massa NU.
”Lek iso maju, iso mecah suara,” tegas kader Muhammadiyah ini sembari mengatakan pasti ada massa jenuh di antara 70 persen warga NU itu sehingga bisa diraih untuk memilih calon gubernur ketiga. (rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News