TUBAN, BANGSAONLINE.com - PT Semen Gresik (KSO Semen Indonesia) diserbu ratusan karyawan yang mengatasnamakan Aliansi Karang Taruna ring 1 di kantor PT Swabina Gatra (anak perusahaan Semen Indonesia), Rabu (27/12) siang tadi.
Kedatangan ratusan pekerja yang didampingi Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Jawa Timur tersebut untuk menuntut dua rekannya dipekerjakan kembali pasca kontraknya tidak diperpanjang oleh PT Swabina Gatra.
Baca Juga: Bangun Ekosistem Berbasis Sinergi, Langkah SIG Dukung Proyek IKN
"Kembalikan hak dasar pekerja. Dua kawan kita telah mendapat perlakuan yang tidak adil," teriak lantang salah seorang orator dari mobil mimbar.
Setelah beberapa menit orasi, beberapa perwakilan akhirnya diterima manajemen Swabina untuk mediasi. Hampir satu jam berlangsung, namun mediasi tidak mendapatkan titik temu.
"Hasil mediasi ternyata Swabina tidak bersedia memperkerjakan kembali dua teman kita. Selanjutnya segera akan kita jadwalkan aksi dengan mengajak anak istri kita, orang tua kita. Inilah bukti kalau swabina telah arogan," teriak orator.
Baca Juga: Perkuat Kemitraan dengan Pelanggan, SIG Gelar Retailer Gathering
Tidak puas, massa kemudian bergerak ke kantor PT SG. Di sana, perwakilan massa juga diterima manajemen guna mediasi. Namun, mediasi lagi-lagi tidak membuahkan hasil. Manajemen tetap enggan memperpanjang kontrak dua pekerja tersebut.
"Kita akan kembali dengan seluruh kekuatan yang ada. Kita akan terus berjuang sampai titik darah penghabisan," teriak massa.
Dikonfirmasi terkait hal tersebut, Humas PT Swabina Gatra, M. Baliyah mengakui ada beberapa pekerja yang kontraknya habis per tanggal 31 Desember. "Sebenarnya ada 3 yang kontraknya habis. Karyawan itu telah habis masa kontrak per 31 Desember ini. Jadi tidak dipecat sepihak," paparnya.
Baca Juga: SIG Raih BUMN Entrepreneurial Marketing Awards 2023
Terpisah, Kasi Humas PT SG Sani Wiyono saat dikonfirmasi perihal aksi tersebut mengatakan bahwa pihaknya masih akan mengadakan mediasi lanjutan dengan beberapa pihak. (tb1/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News