Kecewa Hasil Reshuffle AKD Gresik, PDIP: Koalisi Partai Penuh Pengkhianatan

Kecewa Hasil Reshuffle AKD Gresik, PDIP: Koalisi Partai Penuh Pengkhianatan Ir. Hj. Siti Muafiyah, Ketua DPC PDIP Gresik.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kabupaten Gresik Ir. Hj. Siti Muafiyah mengaku berang dengan koalisi empat partai. Hal ini dipicu reshuffle Alat Kelengkapan Dewan/DPRD (AKD) yang digulirkan pada Sabtu (20/1/2018) lalu, yang menurutnya penuh dengan pengkhianatan.

"Komitmen yang telah dibangun tak dijalankan. Koalisi itu dagelan dan penuh penghiantan," ujar Siti Muafiyah kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (30/1/2018).

Baca Juga: Tim Pemenangan Paslon Yani-Alif Siapkan Kuasa Hukum Hadapi Gugatan Pilkada Gresik di MK

Ia memaparkan, bahwa sesuai kesepakatan awal yang telah ditandatangani empat petinggi partai yakni PDIP, Golkar, PPP, dan PD, untuk pembagian pimpinan lima AKD sudah ditentukan komposisinya.

Untuk jabatan Ketua Komisi I menjadi jatah PD, Ketua Komisi II jatah PDIP, Ketua Komisi III jatah Golkar, Ketua Komisi IV jatah PPP, dan Ketua Bapemperda jatah Golkar. "Tapi apa? Faktanya ada pengkhianatan. PDIP dihianati," cetusnya.

"Sebetulnya, koalisi perebutan pimpinan AKD ini adalah test case untuk menuju pemilu legislatif (Pileg), Pemilu Presiden (Pilpres) 2019, dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gresik pada tahun 2020. Namun, test case tersebut tidak bisa dijalankan karena adanya penghianatan. Wong komitmen skala kecil aja dikhinati, apalagi komitmen skala besar seperti Pilkada," paparnya.

Baca Juga: Pasca-Pilkada 2024, PDIP Gresik Solidkan Barisan dengan Konsolidasi Politik

Karena itu, ia memastikan bahwa figur pimpinan partai di dalam koalisi yang berambisi ingin maju pada Pilkada Gresik 2020 mendatang akan kesulitan. "Hal ini karena rendahnya komitmen para ketua partai," sambungnya.

Belajar dari fenomena itu, tambah Muafiyah, PDIP ke depannya tidak akan mudah menerima rayuan gombal untuk koalisi partai. "Ingat omongan saya, ketua ketua partai yang melakukan pengkhianatan dalam AKD ini jangan harap bisa maju menjadi calon bupati. Mereka akan terus-terus jadi bahan mainan partai lain karena rendahnya komitmen yang dimiliki," pungkasnya. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO