"Saya tetap yakin pers akan memainkan peran penting dalam pendidikan masyarakat, khususnya dalam berdemokrasi," katanya.
Selain mengemban fungsi sebagai ujung tombak tetap terjaganya etika berdemokrasi, ujar Gus Ipul, pers nasional juga bertugas menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Produk jurnalistik yang buruk, katanya, akan menjadi sandungan bagi tegaknya persatuan.
Terlebih, katanya, alat-alat telekomunikasi dan komunikasi telah memudahkan semua orang bisa medapatkan akses yang sama terhadap sebuah berita.
"Beberapa di antaranya malah sampai ke masyarakat dalam bentuk hoax. Ini sangat mengancam kerukunan masyarakat," tandasnya.
Apapun itu, katanya, Pers Indonesia telah menunjukkan peran yang sangat penting. Pers, katanya, telah menyediakan ruang gagasan pemikiran kebangsaan. Pers, lanjutnya, juga telah memperkuat ruang demokrasi. "Kini pers memberi warna demokrasi dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat,” katanya.
Ia mengingatkan agar pers tetap mengabdi pada bangsa dan negara, memperjuangkan kepentingan nasional. "Tentu harus memiliki tanggung jawab untuk membumikan Pancasila demi hadirnya tatanan masyarakat yang berkebudayaan Indonesia,” pungkasnya. (*/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News