GRESIK, BANGSAONLINE.com - DPRD Gresik menilai banjir yang terjadi di sejumlah wilayah Kota Pudak terjadi akibat tidak maksimalnya fungsi Bendung Gerak Sembayat (BGS) di Desa Sidomukti, Kecamatan Bungah. Hal ini menyebabkan luapan air Sungai Bengawan Solo masuk ke permukiman.
Pernyataan ini disampaikan oleh Ketua DPRD Gresik Ir H Abdul Hamid dalam siaran pers di ruang Komisi II DPRD Gresik, Senin (26/2). Menurut Hamid, pembangunan BGS bukan solusi untuk mengatasi banjir akibat sungai Bengawan Solo.
Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai
"Jadi, kalau hanya andalkan BGS tetap meluap airnya, karena itu diperlukan infrastruktur lain seperti saluran primer, sekunder, maupun tersier. Saat ini infrastruktur tersebut belum terbangun sebagai pendukung BGS," papar politikus Golkar asal Sidayu ini.
"Ini yang perlu diperjuangkan ke pemerintah pusat, " jelasnya.
Hamid mengakui pembangunan BGS membutuhkan anggaran besar mencapai triliunan rupiah. Anggaran sebesar itu berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), maupun dana pendamping APBD 1 dan II. (hud/ian)
Baca Juga: Pendukung Kotak Kosong di Gresik Soroti Rendahnya PAD 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News