SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Partai Amanat Nasional (PAN) masih meragukan hasil survei Charta Poltica yang merilis elektabilitas pasangan Saifullah Yusuf - Puti Guntur Soekarno unggul dengan perolehan 44.8 persen. Sementara elektabilitas pasangan Khofifah Indar Parawansa - Emil Elestianto Dardak 38.1 persen.
Bendahara DPW PAN Jatim, Agus Maimun mengatakan, keraguan tersebut lantaran lembaga survei yang dikomandoi oleh Yunarto Wijaya itu memiliki rekam jejak yang buruk. Apalagi, pada musim Pilkada DKI Jakarta yang lalu, lembaga survei tersebut dianggap perlu diberikan kartu merah.
Baca Juga: Awas Copet Suara di TPS, PAN Jatim Ingatkan Calon Saksi Barra-Rizal dan Khofifah-Emil di Mojokerto
"Kami sangat meragukan, waktu di Pilkada DKI Jakarta, Charta Politica hasil risetnya buruk, bahkan sampai ada yang minta dibubarkan," kata Agus Maimun, Kamis, (22/3).
Agus mengimbau masyarakat Jawa Timur hati-hati dan tidak mudah percaya dengan hasil survei yang lembaganya pernah memiliki cacatan buruk. Menurutnya, setiap hasil lembaga survei harus bisa dipertanggungjawabkan kepada publik. Sebab, survei bersifat ilmiah karena berdasarkan riset dan penelitian.
"Saya kira masyarakat jangan mudah percaya, kita harus telusuri dulu rekam jejaknya, siapa saja di belakang," tandas Ketua Fraksi PAN DPRD Jatim itu.
Baca Juga: PAN Beberkan Alasan Langsung Beri Rekom Gus Barra, tanpa Buka Penjaringan
Sebagai partai pengusung Khofifah-Emil, lanjut Agus, pihaknya bersama seluruh partai pengusung lainya tidak akan terpengaruh dengan hasil surve tersebut. Apalagi, mayoritas lembaga surve yang dianggap lebih kredibel menghasilkan elektabilitas Khofifah-Emil masih unggul.
"Itu gak ngefek bagi kami. Kami fokus pada kerja-kerja politik dan pemenangan Khofifah-Emil," pungkasnya. (mdr/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News