TUBAN, BANGSAONLINE.com - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Tuban Muji Slamet mengungkapkan dugaan penyebab jembatan penghubung Kabupaten Tuban - Kabupaten Lamongan di Widang-Babat. Menurutnya, jembatan tersebut ambruk akibat ada tiang penyangga yang geser.
Pergeseran tiang disebabkan adanya gerusan arus sungai Bengawan Solo, sehingga, menyebabkan baut atau komponen plat jembatan sepanjang 260 meter tersebut menjadi bergeser dan lepas.
Baca Juga: Belum Genap Sebulan Diperbaiki, Jembatan Damseng Senori Sudah Rusak
"Tiangnya yang geser karena tergerus arus sungai," ujar Muji.
Ia menerangkan jika jembatan ini diresmikan sekitar tahun 1983 "Mungkin dikarenakan wilayah hulu banyak penambang pasir tradisional ilegal, akhirnya tiang jembatan geser dan akhirnya ambruk. Sebelum ambruk jembatan tersebut mengalami rusak sudah dua kali. Pertama bulan Juli 2015, dan November 2017," paparnya.
Berdasarkan data dari Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional VIII Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR, jembatan cincin sepanjang 260 meter itu terbuat dari kerangka baja callonder hamilton. Pada 2015 jembatan tersebut pernah rusak, tapi dilakukan pengamanan penyambungan pelat yang putus dengan mesin las.
Baca Juga: Sempat Molor, Proyek Jembatan Dam Seng Senori Tuban Akhirnya Hampir Selesai
Sedangkan, pada akhir Oktober 2017 terjadi kerusakan lagi di titik yang sama yang mengakibatkan turunnya pelat lantai sebesar 8,50 centimeter trotoar dan perkerasan sebesar 7.50 centimeter. Terkait analisis, kerusakan baut penghubung badan cross girder lepas atau hilang sebanyak 5 buah tiap sisi. Hal ini mengkibatkan terjadinya gerakan secara terus-menerus pada pelat penyambung cross girden di bagian bawah, hingga menyebabkan patah. Patahnya pelat tersebut membuat peyambung atas melengkung dan akhirnya membuat badan jembatan ambrol. (gun/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News