GRESIK, BANGSAONLINE.com - Perjuangan aktivis "Save Alun-alun Gresik" terus bergelora demi menjaga Alun-alun Gresik agar tetap terjaga fungsinya sebagai salah satu situs cagar budaya yang harus dijaga.
Setelah berkali-kali menggelar demo, aktivis Save Alun-alun Gresik menggelar Istighotsah Kubro Alun-alun Bersalawat di sisi selatan Alun-alun, tepatnya depan Pendopo Kabupaten Gresik, Kamis (26/4/2018). Istighotsah yang digelar pukul 18.00 WIB hingga selesai ini diinisiasi oleh sejumlah aktivis Alun-alun Gresik. Mereka adalah PMII, PPAG, PAL, Forkot, FPPI, MGPK, SPBI KASBI, dan sejumlah elemen lain.
Baca Juga: Peringati HUT Lalu Lintas ke-67, Polres Gresik Gelar Jalan Sehat dan Berikan Penghargaan ke 5 Warga
Menurut mereka, istighotsah ini digelar dengan harapan Allah SWT tetap memberikan keselamatan terhadap keberadaan Alun-alun yang selama ini dijaga keasliannya oleh masyarakat yang menganggapnya sebagai tempat cagar budaya yang harus dilindungi.
Merujuk undangan yang diterima wartawan, Istighotsah Kubro Alun-alun Bersalawat tersebut selain dihadiri ribuan massa, juga hadir para tokoh dan ulama kharismatik di kota Pudak dan Jatim. Mereka di antaranya, Habib Husen Al Asegaf dari Gresik, Habib Fishol Asaiban asal Surabaya, Ustad Fathoni Muqlish dan Ki Sudrun Budayawan Wayang Santri oleh Terbang Sewu.
Sebelumnya, aktivis Save Alun-alun Gresik telah beberapa kali menggelar aksi demo untuk menolak kebijakan pemkab berupa revitalisasi. Bahkan akibat demo itu, tiga aktivis sampai diamankan hingga menjalani proses hukum di Pengadilan Negeri (PN) Gresik.
Baca Juga: Pascakebakaran Pasar Sidayu, Pemkab Gresik Siapkan Tenda di Alun-Alun untuk Pedagang
Selain menyorot revitalisasi alun, para aktivis juga menyorot kebijakan Diskop, UKM, dan Perindag Pemkab Gresik yang merelokasi PKL eks Alun-alun ke Jalan Noto Prayitno, Kebomas.
"Nasib PKL pasca direlokasi ke Jalan Noto Prayitno sangat menyedihkan," cetus Ketua PPAG M. Yasin. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News