BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Perbuatan keji dilakukan sekelompok pemuda yang diduga merupakan kelompok pencak silat. Mereka tega menganiaya anggota Barisan Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU), saat melakukan pengawalan pulang para pecinta shalawat.
Peristiwa itu terjadi pada, Jumat malam (11/5) sekitar pukul 23.30 WIB, tepatnya di jalan Dusun Pundung, Desa Pandantoyo, Kecamatan Temayang, Bojonegoro, Jawa Timur. Korban inisial K warga Kecamatan Temayang ini diserang sekelompok pemuda, saat mengawal puluhan pemuda seusai menghadiri acara shalawatan.
Baca Juga: Polres Bojonegoro Musnahkan 3000 Liter Miras Hasil Operasi Pekat 2024
"Dia (Banser, red) mengalami luka cukup parah di bagian wajah. Dia dihantam pakai batu," ujar Zakaria, salah satu saksi saat dihubungi www.bangsaonline.com, Sabtu (12/5).
Dia menjelaskan, awalnya rombongan dan korban yang mengendarai sepeda motor itu melintas di jalan poros Desa Pandantoyo, namun tiba-tiba puluhan pemuda yang menggunakan pakaian serba hitam menghentikan rombongan. Merasa akan berbuat jahat, rombongan pemuda yang didominasi mengenakan baju putih ini kocar-kacir. Ada yang berlarian ke tengah sawah, ada juga yang memacu sepeda motornya dengan kecepatan tinggi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Pas saat itu korban tertangkap, kemudian dianiaya," ungkap dia.
Baca Juga: Pencuri Mobil Dinas Bupati Bojonegoro Ditangkap, Bermodus Servis
Setelah berhasil menganiaya Banser, para pelaku meninggalkan korban dengan wajah penuh darah. Korban pun ditolong oleh sejumlah warga, dan rombongan.
Kasatreskrim Polres Bojonegoro AKP Daky Dzulqornain mengatakan, setelah mendapat laporan dari sejumlah rekan korban, pihaknya langsung mengerahkan anggota piket untuk melakukan penyelidikan.
"Kasus ini sedang kita tangani. Anggota kami sudah mendatangi TKP untuk melakukan olah tempat kejadian perkara. Anggota Polsek Temayang juga membantu membackup untuk pengusutan kasus ini," kata dia.
Baca Juga: Modus Ancam Sebar Foto Bugil, Pemuda Bojonegoro Setubuhi Pacarnya di Indekos
Dia belum bisa memastikan apakah penganiayaan ini dilakukan secara sengaja kepada anggota bannser atau memang salah sasaran. "Tunggu penyelidikan dulu," ucapnya menambahkan. (nur/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News