LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Aksi kekerasan terhadap wartawan dalam menjalankan tugas jurnalistiknya kembali terjadi. Kali ini menimpa Oryza Ardiansyah Wirawan, wartawan media online Jawa Timur menjadi korban pengeroyokan dan pemukulan di tepi lapangan, saat melakukan peliputan pertandingan Sepak Bola Liga 3 di Jember Sport Garden (JSG), Rabu sore (4/7).
Aksi main hakim sendiri ini memicu reaksi keras dari organisasi profesi wartawan, salah satunya dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Lamongan.
Baca Juga: Tingkatkan SDM Wartawan, PWI Lamongan Gelar OKK
Wadah profesi legal bagi wartawan ini, mengecam keras atas tindakan brutal yang dilakukan oknum tidak bertanggung jawab, terhadap wartawan yang tengah melakukan tugas jurnalistiknya di wilayah Jember.
"Wartawan dalam menjalankan tugas jurnalistiknya itu dilindungi undang-undang, dan wartawan mempunyai tanggung jawab untuk memberitakan seputar peristiwa yang mereka ketahui," kata Bachtiar Febrianto ketua PWI Lamongan, Kamis (5/7).
Menurut Febri, tidak dibenarkan kalau ada yang tidak suka dengan pemberitaan atau tugas jurnalistik yang diemban oleh wartawan, lantas melakukan ancaman apalagi kekerasan seperti yang dialami oleh Oryza Ardiansyah Wirawan.
Baca Juga: Tolak RUU Penyiaran, Jurnalis Lamongan Turun Jalan
"Ini baru mau memberitakan peristiwa yang terjadi, wartawan sudah menerima kekerasan, hal ini tidak dibenarkan. Aksi brutal seperti sudah tidak sepatutnya dilakukan oleh siapapun tanpa terkecuali," katanya.
Karena itu, PWI Lamongan secara resmi mengecam aksi brutal yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, saat terjadinya keributan dalam pertandingan Persid Jember vs PS Sindo Dharaka. Ia meminta kepolisian setempat untuk mengusut tuntas kasus kekerasan ini, agar ke depan tidak ada lagi aksi serupa.
"Usut tuntas kasus kekerasan ini, siapapun pelaku kekerasan harus dihukum tanpa pandang bulu," ucap Febri mewakili wartawan Lamongan yang tergabung di PWI.
Baca Juga: Pakai Celana Jin, Wartawan di Jember Dilarang Meliput Kunjungan Wapres
Sekadar diketahui, aksi kekerasan terhadap Oryza Ardiansyah Wirawan wartawan media online Jawa Timur di wilayah Jember terjadi saat yang bersangkutan tengah melakukan peliputan kerusuhan pertandingan Liga 3 yang mempertemukan Persid Jember vs PS Sindo Dharaka Jember Sport Garden (JSG), Rabu sore (4/7).
Saat kerusuhan antar pemain itu, Oryza berusaha mengabadikan momen itu dengan menggunakan kamera handphone. Saat merekam itulah, Oryza malah terkena bogem oknum pemain PS Sindo Dharaka yang sebelumnya mengejar wasit karena protes atas kepimpinan yang dianggap memihak tuan rumah. Tidak hanya pemain, kabarnya PS Sindo Dharaka, kabarnya oknum TNI juga terlibat dalam penganiayaan tersebut.
Atas peristiwa ini, Oryza dilarikan ke Puskesmas Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates untuk mendapatkan perawatan. Saat ini kasus tersebut ditangani Polres dan Denpom Jember. (qom/rev)
Baca Juga: BPBD Jember Gelar Workshop untuk Jurnalis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News