SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Institute for Syriac Culture Studies (ISCS) menggelar "Bincang-bincang Budaya bersama Dr Bambang Noorsena", di lantai 4 GPIP Eben Heizer Surabaya, Jumat (13/7) malam.
Acara mengusung tema, "1400 Cakra (1478 M): Apakah yang terjadi? Misteri Runtuhnya Majapahit dan Perubahan Peta Politik Abad XV M (Sirna Ilang Kertaning Bhumi)". Tema tersebut dipilih Bambang karena menurutnya, para founding fathers bangsa Indonesia menganggap kerajaan Majapahit itu adalah model National State. Negara yang meliputi wilayah-wilayah yang lebih luas dari sekadar negara kedaerahan.
Baca Juga: Polda Jatim Kolaborasi dengan Ponpes Wali Barokah Bentengi Santri dari Pengaruh Radikalisme
"Negara yang bisa menaungi perbedaan agama, ras, suku, adat istiadat dan bahasa. Bukan negara yang berdasarkan pada satu agama, satu golongan atau satu suku," terangnya.
Bambang menambahkan, Negara Indonesia dibangun dari keberagaman suku, bahasa dan agama yang dirangkum dalam semboyan "Bhinneka Tunggal Ika".
Ia melihat langit kebangsaan Indonesia sudah mulai menipis, di mana keberagaman/kebhinekaan sudah mulai tidak didengung-dengungkan lagi.
Baca Juga: Densus 88 Gelar Sosialisasi Kebangsaan di Lamongan
“Diskusi bangsa ini menurut saya sangat mendesak kepentingannya saat ini untuk kembali menyatukan anak-anak bangsa agar sadar bahwa keberagaman itu sebagai kekayaan dan bukan sebuah hambatan untuk kemajuan bangsa," tegas Bambang.
Ia menegaskan bahwa semestinya Bangsa Indonesia sudah mempunyai nilai- nilai luhur yang cukup tinggi sejak zaman dulu tapi sudah mulai dilupakan. Padahal, motto atau semboyan Bangsa Indonesia sudah jelas terpampang di lambang negara Pancasila yakni "Bhinneka Tunggal Ika".
"Sekarang sudah tidak lagi banyak disampaikan tetapi mereka sudah mulai ramai-ramai menuju pada kesatuan atau homogenitas. Sehingga menurut Saya tidak tepat untuk bangsa Indonesia yang terdiri dari keberagaman ini,"jelas dia.
Baca Juga: Kunjungi Gereja di Malam Natal Bersama Forkopimda dan FKUB, Ini Pesan Pj Wali Kota Kediri
Sekretaris ISCS Shafa Erna yang juga sebagai ketua panitia mengaku, forum ini sudah dilakukan sejak bulan Juni yang lalu dalam rangka hari Pancasila dan bulan Bung Karno. Ia menuturkan bahwa forum ini rutin dilakukan setiap bulan dan sudah berlangsung sejak tahun 1999.
Perlu diketahui, ISCS adalah sebuah komunitas belajar yang terdiri dari anak-anak yang mempunyai kerinduan bersama untuk belajar agama, budaya, bahasa serta politik dan kebangsaan. Berawal dari komunitas umat Kristen yang dibentuk karena ingin mewacanakan bahwa semua agama berasal dari timur, yakni rumpun Suriah, mulai dari Israel, Mesir dan Saudi. (ian/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News