KEDIRI –(BangsaOnline) Dinas Koperasi dan UMKM Kota Kediri, Jawa Tmur akan memberikan program pelatihan kemandian terhadap para Pekerja Seks Komersial (PSK), mucikari serta warga Eks Lokalisasi Semampir dalam minggu kedua bulan ini. Dinas Koperasi dan UMKM telah mendatangkan 26 jenis mesin konvensi untuk kegiatan tersebut.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Kediri Triyono Kutut mengatakan, materi
pelatihan yang diberikan berkutat masalah pembuatan konveksi. Pelatihan sendiri
bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dan mengalihkan profesi, paska
penutupan total eks Lokalisasi Semampir oleh Pemerintah Kota Kediri dari segala
aktifitas prostitusi.
Baca Juga: Viral Video Kajari Kabupaten Kediri Keluarkan Tembakan Peringatan ke Pengendara Motor
"Anggaran pelatihan sebesar Rp 125 juta. Sebenarnya sudah bisa cair. Sehingga pelatihan bisa kita laksanakan pada minggu kedua, atau ketiga bulan ini," ujar Triyono Kutut.
Pelatihan bagi para masyarakat terdampak penutupan Eks Lokalisasi Semampir direncakan selama tiga bulan. Dinas Koperasi dan UMKM telah menggandeng pihak konsultan yang akan mendampingi mereka selama proses pelatihan. Kemudian, setelah pelatihan selesai, mereka akan magang di Sentra Konvensi yang ada di Kabupaten Tulungagung.
"Kita bekerjasama dengan SMK 3 dan pihak profesional. Kita berdayakan semuanya. Setelah pelatihan di sini selesai, kemudian mereka akan magang langsung di Kabupaten Tulungagung," terang Kutut, panggilan akrab Triyono Kutut.
Baca Juga: Banjir Banyakan Seret 3 Kendaraan, BPBD Kabupaten Kediri Siapkan Dapur Umum
Panitia Pelaksana Pertandingan (Panpel) Persik Kediri itu menambahkan, dari
alokasi APBD sebesar Rp 125 juta yang telah dicairkan, sebagian telah dibelikan
sebanyak 26 jenis mesin konveksi yang terdiri dari 12 item. Saranan pelatihan
bagi sekitar 25 orang masyarakat terdampak penutupan Eks Lokalisasi Semampir
tersebut nantinya akan diberikan secara gratis berdasarkan kelompok.
"Mesinnya dari sana ada 26 jenis yang terdiri dari 12 item. Antara lain, mesin jahit, mesin potong, mesin bordir, mesin obras dan jenis lainnya. Selain mesin, kita juga memberikan bahan baku dan meja potong, meja jahit yang akan digunakan mereka dalam belajar," imbuh Kutut.
Kutut yakin pelatihan konveksi ini mampu mengentaskan masalah yang dihadapi
masyarakat paskapenutupan Eks Lokalisasi Semampir. Sebab, materi pelatihan yang
diberikan mengait antara satu item dengan item lainnya. Selain itu, kedepan,
Pemkot Kediri akan memberdayakan mereka untuk menangani pengadaan seragam
pegawai, anak sekolah hingga kostum tim sepakbola Persik Kediri.
Baca Juga: Jaring Atlet untuk Porprov, Pordasi Kediri Gelar Kejurprov Berkuda di Lapangan Desa Wates
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Pemkot Kediri tegas menutup total Eks
Lokalisasi Semampir dari segala aktifitas pelacuran. Penutupan tersebut
merupakan tindak lanjut dari instruksi Gubernur Jawa Timur Soekarwo yang
menghendaki Jawa Timur bebas lokalisasi pada tahun 2015.
Pemkot Kediri berencana menyulap Eks Lokalisasi Semampir menjadi pusat kuliner.
Saat ini, pemkot telah mengalokasi anggaran untuk melatih para masyarakat
terdampak penutupan. Sementara itu, selama proses persiapan penutupan, pemkot
melakukan penjagaan dengan menempatkan puluhan personil gabungan dari TNI,
Polri dan Satpol PP di pintu masuk dan keluar Eks Lokalisasi Semampir.
Rencana pemkot ini sebelumnya menuai protes dari masyarakat. Minggu lalu,
mereka berunjuk rasan ke Gedung DPRD dan Balai Kota Kediri untuk meminta agar
mengkaji ulang rencana tersebut, serta menarik aparat gabungan dari Eks
Lokalisasi. Pasalnya, selama proses penjagaan roda perekonomian masyarakat
macet.
Baca Juga: Buka Rakerda Kejati Jatim 2024 di Kediri, Kajati: Pentingnya Penegakan Hukum Humanis dan Profesional
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News