KEDIRI (BangsaOnline) – Sebuah gudang pabrik Triplek PT Play Wood milik Perhutani di Jalan Natuna Dusun Kapasan, Desa Gadungan, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, Minggu (14/9/2014) sore sekitar pukul 15.30 WIB, ludes terbakar. Masih belum diketahui penyebabnya, akibat dari peristiwa kebakaran tersebut pihak pabrik mengalami kerugian mencapai Rp 40 Juta.
Data yang dihimpun oleh BangsaOnline, peristiwa kebakaran tersebut pertama kali diketahui oleh Wendi (30) karyawan pabrik tersebut. Saksi, yang saat itu mengetahui kepulan asap disertai api di area gudang tempat penumpukan triplek spontan kaget. Penasaran, saksi pun mendekatinya. Saat saksi mendekati, api semakin membesar hingga spontan saksi berteriak kebakaran dan meminta bantuan pertolongan.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Tanam Pohon Bersama PLN dan Perhutani, Wujud Nyata Kolaborasi Peduli Lingkungan
Mengetahui peristiwa tersebut, tumpukan triplek sekitar kurang lebih 100 meter kubik terbakar, para karyawan langsung berlari memadamkan api tersebut dengan membawa peralatan seadanya. Sementara itu, karyawan lainnya melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian serta petugas pemadam kebakaran. Dua unit PMK, beserta petugas Polres Kediri langsung menuju ke lokasi kejadian.
Petugas PMK, dibantu karyawan, akhirnya sekitar dua jam setengah berhasil memadamkan si jago merah. Sementara itu, petugas kepolisian yang berada di lokasi melakukan identifikasi penyebab kebakaran tersebut.
Kasubbag Humas Polres Kediri AKP Budi Nurtjahjo mengatakan, kebakaran di gudang pabrik tersebut belum diketahui secara pasti. Namun dugaan sementara penyebab kebakaran akibat overload tumpukan triplek hingga menyebabkan suhu ruangan cukup tinggi dan muncul titik api yang kemudian membakar gudang berikut isinya.
Baca Juga: Dukung Program Ketahanan Pangan, Polsek Kabuh Manfaatkan 4 Hektare Lahan Kosong
“Diduga karena tumpukan kayu terlalu banyak dan diarenya berlebihan. Apa lagi, cuacanya panas dan terjadi gesekan hingga mengakibatkan panas dan terbakar, Darin peristiwa tersebut, korban mengalami kerugian mencapai Rp 40 juta, “ terang AKP Budi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News