SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wakil Ketua Daerah Jalasenastri Armada II Ny. Sudihartawan didampingi Ny. Kisdiyanto menghadiri acara membatik massal bersama Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Daerah V/Brawijaya Ny. Mia Arif Rahman, bertempat di Balai Kartika (Prajurit) Kodam V/ Brawijaya. Surabaya, Selasa (02/10/2018).
Dengan tema, “Dharma Pertiwi Daerah E Membatik Perekat Kebhinekaan Nusantara”, dalam sambutannya Ketua Persit Chandra Kirana menyampaikan bahwa acara ini digelar dalam rangka memperingati hari Batik Nasional tahun 2018. Acara ini merupakan rangkaian acara yang dilaksanakan di pusat dalam rangka memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) membatik dengan Canting.
Baca Juga: Hari Batik Nasional 2024: Khofifah Ajak Masyarakat Bangga Berbatik
Hari Batik Nasional merupakan peringatan ditetapkannya Batik sebagai warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non bendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) pada 2 Oktober 2009 oleh UNESCO. Pengakuan terhadap Batik merupakan pengakuan Internasional terhadap budaya Indonesia.
Penetapan Hari Batik Nasional adalah sebagai usaha Pemerintah untuk meningkatkan martabat bangsa Indonesia dan citra positif di forum Internasional, serta kerajinan pemerintah untuk menumbuhkan kebanggaan dan kecintaan masyarakaat terhadap budaya Indonesia.
Batik adalah kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain itu, kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu yang memiliki kekhasan. Batik merupakan salah satu hasil budaya yang telah mendunia. Pada masa ini, batik mulai mendapat sorotan dari generasi muda. Inovasi demi inovasi membuat generasi muda tidak malu menggunakan batik, tetapi bangga menggenakan batik, karena dengan memakai batik ada segenggam kebanggaan terhadap Indonesia dan batik menjadi identitas Indonesia.
Baca Juga: Peringati Hari Batik Nasional, Pj Wali Kota Mojokerto Wajibkan ASN Berbatik
Hal ini membuat pemakainya hendaknya juga tidak pernah melupakan akar budaya kita, yaitu kesatuan, keramahan dan kegotong royongan di negeri ini, kerukunan di atas menggambarkan segala perbedaan seperti halnya beragam corak batik.
Sebagai salah satu warisan budaya dunia yang lahir di Indonesia, batik harus dipertahankan salah satunya dengan cara dari menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap batik. Hal itu bisa ditunjukkan dengan menggunakan batik ke tempat kerja, mengikuti seminar dan pameran tentang batik atau mulai belajar membatik.
Hadir dalam acara membatik di antaranya Ketua Bhayangkari Daerah Jatim, Ketua Dharma Wanita persatuan Prov. Jatim, Ketua tim penggerak PKK tingkat I Prov. Jatim, Ketua Dharma Wanita persatuan kota Surabaya, para pengurus daerah E dan para pengurus inti Jalasenastri Koarmada II. (*/red)
Baca Juga: Ramaikan HBN 2023, Pengrajin Batik Kota Batu Gelar Pameran
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News