JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Puluhan siswa SDN Mlaras, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, terpaksa belajar di tempat parkir selama dua bulan terakhir. Hal ini terjadi lantaran atap ruang kelas mereka ambruk, sehingga tak bisa ditempati.
Atap yang ambruk merupakan ruang kelas V dan VI di SDN Mlaras. Plafon kedua ruang kelas ini ambrol. Sementara genteng-genteng terpaksa diturunkan agar tak ikut berjatuhan.
Baca Juga: Cegah Aksi Bullying pada Pelajar, Polsek Mojoagung Gelar Sosialisasi di Sekolah
Kepala SDN Mlaras Adi Susilo mengatakan, atap kedua ruang kelas itu ambrol sejak setahun yang lalu. Saat itu hujan mengguyur wilayah Mlaras dan sekitarnya. Beruntung insiden ambrolnya atap itu pada sore hari. Sehingga 13 siswa kelas V dan 20 siswa kelas VI tak terkena reruntuhan bangunan.
“Ambruknya sore hari sehingga tak ada siswa di sekolah,” kata Susilo kepada wartawan di kantornya, Kamis (4/10).
Rusaknya atap ruang kelas tersebut membuat kegiatan belajar-mengajar siswa kelas V dan VI dipindahkan ke tempat parkir. Namun, sejak sepekan kemarin, para siswa ini dipindahkan ke ruang kelas lama yang sebenarnya sudah tak ditempati.
Baca Juga: Hari Ibu, Ratusan Murid PAUD di Jombang Basuh Kaki Ibunda
Menurut Susilo, ruang kelas kosong tersebut bekas SDN Mlaras 2 dan 3 yang sudah dimerger oleh pemerintah. “Sebelumnya kelas V kami tempatkan di tempat parkir sepeda selama dua bulan. Sejak kemarin kami pindahkan ke ruang kelas kosong itu,” jelasnya.
Susilo mengaku telah mengajukan proposal untuk rehabilitasi atap kedua ruang kelas ke Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang pada Juli 2018. Namun, sampai saat ini bantuan dari pemerintah tak kunjung turun. “Harapan kami secepatnya turun bantuan rehabnya,” tegasnya.
Ambruknya atap 2 ruang kelas ini diduga tak hanya akibat hujan deras. Salah seorang pengajar SDN Mlaras Wahab mensinyalir, buruknya kualitas bahan bangunan membuat atap ambrol.
Baca Juga: Peringati Bulan Bahasa dan Panen Raya, SMPN 3 Peterongan Gelar Felis Setelah Vakum Dua Tahun
“Atap kedua ruang kelas ini baru direhab sekitar 3 tahun yang lalu. Bahan yang digunakan rehab nampaknya kurang bagus. Baru setahun setelah direhab, atapnya sudah kelihatan rapuh,” tandasnya.(ron/rd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News