SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Provinsi Jawa Timur adalah salah satu provinsi strategis di Indonesia, termasuk dalam bidang politik. Jumlah penduduk Jatim yang besar menjadikan provinsi ini sebagai ceruk suara yang diperebutkan oleh kubu Capres-Cawapres.
Daftar Pemilih Tetap (DPT) Jatim yang berjumlah 31 juta lebih menjadikan Jatim provinsi dengan jumlah pemilih terbanyak setelah Jabar. Dan bicara Jatim tak bisa lepas dari figur Soekarwo atau biasa disapa Pakde Karwo.
Baca Juga: Pakde Karwo, Mantan Gubernur Jatim, Diperiksa KPK
Direktur Eksekutif Surabaya Survey Center (SSC), Mochtar W. Oetomo mengakui Pakde Karwo salah satu instrumen penting yang tak bisa dilepaskan dari Jawa Timur dari sisi sosial dan politik. Posisi Pakde Karwo sebagai Gubernur Jawa Timur dua periode sekaligus Ketua DPD Partai Demokrat Jatim makin menguatkan figur mantan Ketua Umum Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA-GMNI) itu.
"Bicara Jatim dari sisi manapun tak bisa lepas dari figur Pakde Karwo. Termasuk dari sisi politik. Karena itu wajar kalau banyak yang ingin melihat sikap Pakde Karwo yang lebih tegas dalam Pilpres 2019," urai Mochtar, Rabu (5/12).
Pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM) ini mengungkapkan, level politik Pakde Karwo adalah politik tingkat tinggi. Karena itu komunikasi politiknya pun tingkat tinggi atau high quality communication. Sehingga tanpa melakukan politik verbal tapi orang sudah mafhum kalau Pakde Karwo condong ke Jokowi.
Baca Juga: Dukung Pelantikan Jokowi-Ma'ruf Berjalan Aman, Ratusan Warga Sidoarjo Turun ke Jalan
Karena itu, lanjut Mochtar, Pakde Karwo tak perlu mengubah gaya politiknya pasca lengser dari jabatan gubernur pada 14 Februari 2019 mendatang. Karena sebagai politikus, Pakde Karwo punya kelas tersendiri. Sehingga tak perlu secara vulgar mengumbar dukungan seperti politikus lain. Sekalipun Partai Demokrat memahami kadernya yang tidak mendukung Prabowo-Sandi yang direkom partai berlambang bintang mercy itu.
"Tak perlu politik verbal, orang sudah mafhum kalau Pakde Karwo condong ke Jokowi. Indikasi itu bisa dilihat dari orang-orang dekat Pakde Karwo yang banyak di barisan Jokowi. Salah satunya Martono yang mendirikan relawan Jowo untuk pemenangan Jokowi di Jatim," tandas pria berkaca mata ini.
Mochtar juga menyinggung soal kans Pakde Karwo masuk level politik nasional. Menurutnya dengan sederet prestasi dan penghargaan yang diterima selama memimpin Jawa Timur, sangat wajar Pakde Karwo dilirik oleh Presiden yang akan datang untuk masuk ke dalam pemerintahan.
Baca Juga: Tiga Pelaku Pembakaran Polsek Tambelangan Disidang Hari Ini
"Kalau Pakde Karwo masuk kabinet atau lingkaran kekuasaan sangatlah logis. Beliau punya modal prestasi, pengalaman dan jaringan di birokrasi dan politik. Saya kira siapa pun yang jadi presiden wajar mempertimbangkan nama Pakde Karwo," pungkasnya. (mdr/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News