GRESIK,BANGSAONLINE.com - DPRD Gresik akan menggelar forum besar untuk menuntaskan problem banjir Kali Lamong yang terjadi setiap tahun musim hujan. Hal ini sebagai tindak lanjut forum-forum sebelumnya, seperti rapat kerja (raker) yang pernah digelar pimpinan dewan dan Komisi III bersama BBWS pada bulan Maret lalu.
Wacana akan digelarnya forum besar ini disampaikan Wakil Ketua DPRD Gresik Moh. Syafi'. "Forum dengan melibatkan banyak komponen terkait perlu dilakukan untuk menuntaskan problem banjir Kali Lamong," katanya, Senin (10/6).
Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai
Syafi' menjelaskan, forum besar nanti akan melibatkan Kementerian PUPR, termasuk BBWS, Pemprov Jatim, DPUTR, camat, dan kepala desa yang wilayahnya dialiri Kali Lamong. "Forum itu juga harus melibatkan kabupaten tetangga Gresik yang dilalui Kali Lamong untuk duduk bersama menuntaskan problem Kali Lamong. Forum ini juga harus banyak melibatkan media untuk membantu publikasi lebih luas," terang politikus PKB ini.
Berdasarkan hasil pertemuan sebelumnya dengan BBWS, Syafi' mengungkapkan bahwa Kali Lamong yang membentang di Kabupaten Gresik sepanjang 64 km harus dilakukan normalisasi total untuk mengatasi banjir. Namun untuk melakukan normalisasi total, dibutuhkan pembebasan lahan seluas 109,66 hektare sepanjang bantaran Kali Lamong.
"Anggarannya pun cukup besar, dibutuhkan anggaran kisaran Rp 960 miliar, hampir menyamai Dana Alokasi Umum (DAU) Kabupaten Gresik," ungkapnya.
Baca Juga: Pendukung Kotak Kosong di Gresik Soroti Rendahnya PAD 2024
Pemerintah pusat sendiri telah menyatakan kesediaannya untuk melakukan normalisasi total Kali Lamong. Syaratnya, kebutuhan lahan sebanyak 109,66 hektare itu bisa dipenuhi Pemkab Gresik.
"Dari 109,66 hektare lahan yang dibutuhkan untuk normalisasi, banyak lahan bantaran menjadi milik perorangan. Bahkan, banyak tanah yang telah terbit sertifikat," pungkasnya.
Sekadar informasi, Kali Lamong yang membentang di wilayah Kabupaten Gresik melintasi 24 desa di 5 kecamatan, yakni Balongpangang, Benjeng, Cerme, Menganti, dan Kebomas. Kali Lamong juga terhubung dengan Kabupaten Lamongan sepanjang 40 km, dan Mojokerto 8 km.
Baca Juga: PDIP Larang Kadernya di Legislatif Ikut Kunker Jelang Pilkada, Noto: Sudah Lapor ke Sekwan Gresik
Banjir luapan Kali Lamong terakhir terjadi pada bulan Maret-April tahun ini. Sedikitnya, banjir tersebut menelan empat korban jiwa dan menelan kerugian materiil sangat besar. Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik menyebutkan kerugian banjir Kali Lamong mencapai Rp Rp 78.843.000.000 yang berasal dari sejumlah areal sawah dan tambak yang terendam. (hud/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News