PACITAN, BANGSAONLINE.com - Ratusan juta dana hibah dari Kementerian Perdagangan era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang diperuntukkan kredit bergulir bagi para pedagang di Pasar Minulyo Pacitan, macet total. Bahkan anggaran yang dikelola melalui koperasi tersebut tak jelas ujungnya.
Pantauan wartawan di lapangan, kantor koperasi yang berlokasi di kawasan pasar sudah sejak lama tutup dan tidak ada aktivitas. Bahkan dikabarkan, semua pengurus bubar dan tidak ada pertanggungjawaban atas dana hibah tersebut.
Baca Juga: Pacitan Jadi Salah Satu Wilayah Lengkap Sinergi Sertifikasi
"Sudah lama koperasi tutup dan tidak ada aktivitas. Begitu pun para pengurusnya bubar," ujar salah seorang pedagang Pasar Minulyo yang meminta tidak ditulis namanya, Sabtu (15/6).
Menurut sumber tersebut, dulu saat koperasi masih aktif, pedagang memang bisa memanfaatkan dana hibah tersebut dalam bentuk kredit. "Saya pernah dapat pinjaman Rp 2 juta. Angsurannya setiap minggu, dan jangka waktu kredit selama lima minggu. Namun setelah lunas, saya sudah tidak bisa pinjam lagi. Sebab pengurus koperasi bubar dan tak jelas ke mana uangnya," ungkap dia.
Wakil Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Minulyo, Sutrisno menyatakan tidak tahu menahu soal kredit bergulir tersebut. Hanya saja ia menegaskan, dana tersebut bukan lah dana hibah. Namun bantuan pribadi dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ia menyebut bantuan yang diberikan kala itu senilai Rp 100 juta.
Baca Juga: Pemkab Pacitan Imbau Pengusaha Segera Bayarkan THR Karyawannya
"Setahu saya itu memang dikelola koperasi. Itu bukan dana hibah, namun bantuan pribadi dari Pak SBY," tutur dia di tempat terpisah.
Hal senada juga disampaikan Kabid Pasar Daerah, Aris Setyadi. Ia mengaku tak tahu menahu soal dana tersebut lantaran saat itu dirinya belum menjabat sebagai Kabid Pasar Daerah. "Koperasi itu tidak ada sangkut pautnya dengan OPD kami. Dan setahu saya itu bukan dana hibah, melainkan bantuan pribadi dari Ibu Ani Yudhoyono," terang Aris.
Soal keberadaan koperasi yang mengelola anggaran tersebut, Aris menyebutkan memang saat itu sudah terbentuk kepengurusan. "Kalau nggak salah ketuanya Pak Rudi. Ia karyawan di Badan Pertanahan Nasional (BPN) Pacitan," ungkap dia.
Baca Juga: Bantu Rehab Rumah Kaum Duafa di Pacitan, Baznas Jatim Gelontorkan Dana Rp175 Juta
Namun hingga berita ini ditulis, Rudi yang disebut-sebut sebagai ketua koperasi belum bisa ditemui.
Sementara Kepala Dinas Koperasi dan UKM setempat Eny Setyowati juga belum bisa dikonfirmasi terkait hal ini. Dihubungi melalui ponselnya, yang bersangkutan belum menjawab.
Sementara itu, mantan pendamping Pasar Minulyo Iwid Widhi Santoso yang saat ini duduk sebagai komisioner KPU Pacitan menegaskan tak mengetahui soal dana hibah tersebut. Ia mengaku terjun sebagai pendamping pedagang sejak tahun 2012 hingga 2013. Namun, ia menyatakan tugas pendampingan tersebut hanya sebatas pemberdayaan pedagang.
Baca Juga: Gowes di Pacitan, Khofifah Sebar Bantuan dan Tinjau Pembangunan Museum & Galeri SBY-Ani
"Jadi tidak bersinggungan dengan dana hibah. Saya tidak tahu soal itu (dana hibah)," tegasnya. (yun/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News