Jelajah Alas Purwo, the Real Adventure

Jelajah Alas Purwo, the Real Adventure portal pintu masuk alas purwo. Usai portal ini, anda akan disuguhi etalase berbagai pohon berusia ratusan tahun. foto:rosihan c anwar/bangsaonline

Ketika musim penyu bertelur, Purwadi, bersama lima orang petugas yang sama, rutin berpatroli di pantai, sejak tengah malam hingga dini hari. Ketika ada penyu bertelur maka, pihaknya mengabadikan, memasang tagging, dan memindahkan telur ke tempat penangkaran semi alami.

“Kami menyelamatkan telur penyu dari musuh alaminya, yaitu predator biawak dan babi hutan,” kata dia.

Berbeda lagi dengan cara patroli petugas di Padang Savana Sadengan. Mereka melakukan ‘patroli’ untuk mengetahui pergerakan hewan liar. Khususnya banteng.

Padang savana ini, umumnya didatangi kelompok banteng, kelompok burung merak, elang jawa, elang laut, rusa timor, anjing hutan atau ajag, katak pohon bergaris, trenggiling, macan tutul, macan kumbang, dan tentu saja babi hutan. Mereka melakukan pemantauan dari menara pantau setinggi sekitar 10 meter. Wisatawan pun bisa melakukan hal sama, memantau dengan menggunakan teropong.

“Sayangnya sekarang sepi, karena tiket di pintu masuk alas purwo dinaikkan, dari Rp 20 ribu menjadi 100 hingga 150 ribu,” keluh Agus Setiawan, petugas pantau di Padang Savana Sadengan.

Keluhan ini, sejalan dengan apa yang diutarakan Kepala Dinas Kebudayaan dan Provinsi Jatim Djarianto.

“Tanggal 26 November ini, saya diundang ke Istana Wapres Jusuf Kalla untuk FGD mengenai tiket masuk ke Taman Nasional. Jatim sendiri tidak keberatan untuk dinaikkan tiket masuknya, tapi ya jangan frontal seperti ini. Pertemuan nanti adalah buah dari pertemuan yang difasilitasi Disbudpar Jatim, antara Agen Tour dengan pihak Badan Nasional Bromo Tengger, di Tretes. Semoga tarif masuk Taman Nasional bisa diturunkan,” kata Djarianto, usai acara thanks giving di pendopo Kabupaten , akhir pekan lalu.

Adapun di hutan mangrove blok Bedul, yang masuk Desa Sumberasri, Kecamatan Purwoharjo, petualang akan disuguhi hutan mangrove sejauh mata memandang. Hutan ini sejatinya adalah muara dari kali Stail, dan acap disebut Segara Anakan, sejauh 17 km. Ketebalan hutan mencapai sekitaran 300 meter.

“Jika waktunya migrasi burung, kerap burung dari Autralia memenuhi mangrove di sini,” kata Samidi, warga Desa Sumberasri yang sedang memancing ikan kakap merah anakan.

Di sisi lain, beberapa destinasi yang tak sempat dikunjungi adalah pantai G-Land atau Plengkung. Menurut beberapa sumber internet, pantai ini menjanjikan tempat selancar yang ciamik. Dengan ketinggian ombak antara 4 – 7 meter, dengan panjang mencapai 2 km.

Di pantai Trianggulasi, akan ditemui hamparan pasir putih pantai dengan beberapa pesanggrahan rumah kayu sebagai penginapan wisatawan.

Di pantai Pancur, disediakan bumi perkemahan dan lahan parkir kendaraan. Jika mau menyusuri pantai pancur, akan bertemu dengan pantai Pulau Merah, destinasi wisata yang baru menggeliat dari tidur panjangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Cuaca Kurang Bersahabat, Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk Ditutup':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO