Rangkul OSIS, Pemprov dan Forkopimda Jatim Ajak Tangkal Radikalisme & Sukseskan Pelantikan Presiden

Rangkul OSIS, Pemprov dan Forkopimda Jatim Ajak Tangkal Radikalisme & Sukseskan Pelantikan Presiden Gubernur Khofifah bersalaman dengan pelajar.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - bersama Forkopimda menggandeng ribuan pelajar dan anggota OSIS se-Jatim, menolak anarkisme dan radikalisme. Tujuannya, untuk menyukseskan pelantikan presiden pada 20 Oktober.

Gubernur Khofifah Indar Parawansa dalam kesempatan itu mengajak seluruh pelajar SMA dan SMK menolak provokasi dan intoleransi.

Baca Juga: Nganjuk Terima Penghargaan UHC Tingkat Provinsi Jatim di Acara Peringatan HKN 2024

"Jika ada provokasi dari siapa pun, tolak. Pelajar antianarkis dan menolak provokasi serta aksi kekerasan. Hari ini pelajar SMA dan SMK perwakilan seluruh kabupaten kota se- mereka dikumpulkan di sini. Supaya mereka saling mengenali, ada rumpun budaya yang beda dari Tapal Kuda, dari Arek, dari Mataraman, dari Madura, dari Pantura," katanya.

Menurut Khofifah, setiap pelajar akan saling berkenalan dan memahami bagaimana adat istiadat dari berbagai daerah di Jatim. "Itu baru pengenalan rumpun budaya, bagaimana kemudian mereka mengenali rumpun bahasa mereka. Bagaimana mereka mengenali rumpun adat-istiadat mereka," terangnya.

"Ini kita baru cerita , betapa kebhinnekaan yang dimiliki oleh Indonesia itu luar biasa dan harus kita jadikan potensi efektif untuk membangun bangsa ini," imbuhnya.

Baca Juga: Kanwil DJP Jatim II Gelar Media Gathering, Apa yang Dibahas?

Untuk itu, Khofifah meminta seluruh pelajar membuang jauh hal-hal yang memicu intoleransi hingga anarkisme atau tawuran antarpelajar. Dia ingin pelajar tetap mempertahankan suasana guyub rukun.

Di kesempatan yang sama, Khofifah juga sempat menerangkan hasil survei terkait rasa intoleransi pada pelajar. Menurutnya, hal ini harus dihapuskan agar kesatuan dan persatuan anak bangsa tetap terjaga.

Baca Juga: Sukseskan Program Presiden Prabowo, Polda Jatim Datangi Polres Pamekasan

Sementara Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan mengatakan, pelajar merupakan salah satu pilar bangsa. Menurut Luki, pelajar harus dibekali kiat menyaring informasi di media sosial agar bisa melawan ajakan anarkisme dan radikalisme.

"Kita harus merangkul pelajar ini supaya paham betul menyikapi berita yang berkembang dewasa ini. Tapi kita lihat semua pelajar se-Jatim sangat antusias dan merespons positif. Ini sebagai bukti mereka perang melawan anarkisme dan radikalisme," papar Luki di Mapolda Jatim, Rabu (16/10).

Luki menambahkan pelajar memiliki peran penting menjaga Jatim kondusif. Saat ditanya apakah pelajar dilarang ikut demonstrasi, Luki menyarankan para siswa untuk belajar sesuai tugasnya dan tidak terpancing apa yang ada di media sosial.

Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN

"Kalau pelajar kan sekolah. Pelajar itu untuk belajar bukan untuk demo. Jadi memang pelajar sudah ada tempatnya di sini. Kemarin ada pihak-pihak yang terpancing adanya berita di medsos. Alhamdulillah Jatim tidak ada," imbuhnya.

Di acara itu, juga hadir Kasdam V Brawijaya, Sekda Provinsi Jatim, Ketua DPRD Provinsi Jatim, Ketua Kejaksaan Tinggi Provinsi Jatim (ana/dev/rus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Akhirnya, Putra Kiai Jombang Tersangka Pencabulan Santriwati Serahkan Diri ke Polda Jatim':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO