BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Bupati Bangkalan R. Abdul Latif Imron Amin menyampaikan nota keuangan tentang Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (R-APBD) tahun 2020, di rapat paripurna DPRD Bangkalan, bertempat di aula gedung dewan setempat, Senin (18/11/2019).
Dalam pemaparannya, Bupati Bangkalan mengungkap laju pertumbuhan perekonomian Kabupaten Bangkalan tahun 2020 yang diproyeksikan naik 5,39 persen dibanding tahun 2018 dan 2019.
Baca Juga: Pemkab Bangkalan Komitmen Berantas Judol
Walaupun pertumbuhan ekonomi Bangkalan diprediksi naik, tapi RAPBD tahun 2020 secara umum turun sebesar Rp. 59.298.171.478.66 atau 2,50 persen. Di mana pada perubahan APBD tahun 2019 Rp. 2.368.142.830.019.56 sementara R-APBD tahun 2020 Rp. 2.308.843.658.540.90
Penurunan ini diakibatkan menurunnya dana perimbangan, yang mana pada tahun 2019 Rp.1.511.063.071.417.00 sedangkan tahun 2020 menjadi Rp. 1.478.670.541.287.00. Juga dana lain-lain pendapatan daerah yang sah tahun 2019 Rp.612.899.686.028.00 sedangkan tahun 2020 Rp. 569.668.037.628.00
Meski demikian, Pendapatan Asli Daerah (PAD) ditarget mengalami peningkatan sebesar Rp 16.325.007.071.34 menjadi Rp 260.505.079.645, di mana PAD tahun 2019 dipatok sebesar Rp 244.180.072.574.56.
Baca Juga: Peringati HUT ke-493, Pj Bupati Bangkalan Persilakan Investor Masuk ke Kota Dzikir dan Sholawat
Adapun R-APBD 2020 yang sebesar Rp. 2.308.843.658.540.90, diperuntukkan belanja tidak langsung Rp.1.349.326.138.388 (57%), sedangkan belanja langsung Rp 1.007.898.818.223.
Terkait turunnya RAPBD 2020, menurut Bupati karena terlepasnya Kabupaten Bangkalan sebagai kota tertinggal, sehingga dana perimbangan banyak dikurangi. "Tahun sebelumnya banyak proritas program di Bangkalan sebagai kota tertinggal. Artinya ada pengurangan program, banyak program yang diperhatikan khusus oleh pemerintah pusat, kini banyak yang dilepas," jelas bupati. (uzi/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News