Bacabup Jember Djoko Susanto Dukung UU Pendidikan Pesantren

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Pendidikan di Pondok Pesantren yang kini sangat diperhatikan oleh pemerintah pusat dengan disahkannya UU Pesantren, turut didukung dan mendapat apresiasi positif dari seluruh warga Jember. Bahkan tokoh masyarakat Djoko Susanto yang saat ini akan mancalonkan diri sebagai Bupati Jember mengapresiasi hal itu.

Menurut ia, UU itu akan semakin menguatkan santri untuk lebih percaya diri menjadi sebagai seorang santri. Hal itu disampaikan Djoko dalam kegiatan Wisuda Santri dan Tasyakuran Maulud Nabi Muhammad SAW di Ponpes Manba'ul Ulum Dusun Karang Timur, Desa Pace, Kecamatan Silo, Sabtu (23/11/2019) sore.

Baca Juga: Satib Ucapkan Terima Kasih Kepada Masyarakat Jember Atas Kemenangan H. Hendy - Gus Firjaun

"Upaya pondok pesantren untuk mendidik generasi muda sehingga memiliki ahlak dan perilaku baik, perlu terus didukung. Pendidikan pesantren itu sangat mulia dan strategis, dalam rangka membangun kehidupan sosial. Karena pendidikan di pondok pesantren itu tidak hanya mengasah kepandaian berpikir," kata Djoko saat dikonfirmasi wartawan.

Menurutnya, pendidikan di ponpes meletakkan pondasi ahlak yang mulia. Karena itu, ia menilai pendidikan pondok pesantren perlu didukung, bahkan difasilitasi terkait kemandiriannya dalam rangka mendidik generasi bangsa.

"Karena keberhasilannya tidak hanya di dunia, tetapi juga di akhirat. Sehingga dirasa perlu nantinya, di masa mendatang, setelah pemerintah pusat mengapresiasi dalam bentuk UU Pesantren, untuk di daerah juga turut memberikan support-nya. Monggo kiai, jika nantinya ada hal untuk kepentingan pesantren untuk bisa disampaikan. Karena ini untuk kehidupan sosial," tandas Djoko.

Baca Juga: Pilkada Jember Super Ketat, Jelang Hari H, Elektabilitas Hendy - Gus Firjoun Ungguli Petahana

Sementara itu saat dikonfirmasi terpisah, Pengasuh Ponpes Manba'ul Ulum Kiai Farid menyampaikan pentingnya perhatian terhadap dunia pendidikan, khususnya pesantren, demi membentuk karakter generasi bangsa. "Bahkan seorang pemimpin terlebih pemimpin di wilayah, yang bersentuhan langsung dengan pendidikan formal ataupun non formal perlu menjadi perhatian. Karena jangan sampai lembaga pendidikan pondok pesantren ataupun salaf menjadi terpinggirkan," kata pria yang juga akrab dipanggil Lora Farid ini.

Ia juga menyinggung nasib guru ngaji di era kepemimpinan saat ini, yang menurutnya kurang diperhatikan. "Dulu zaman (mantan bupati) Pak Syamsul ada perhatian, Pak Djalal pun juga sama. Tapi di era bupati sekarang malah berkurang (perhatiannya). Jadi kebetulan mendatang ini pilkada, utamakan sektor pendidikan, khususnya pondok pesantren dan Salaf," pungkasnya. (jbr1/yud/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News