Undang Gus Baha, Haul ke-10 Gus Dur di Tebuireng Gelar Seminar “Silang Pendapat Makna Radikalisme”

Undang Gus Baha, Haul ke-10 Gus Dur di Tebuireng Gelar Seminar “Silang Pendapat Makna Radikalisme” KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). foto: dok setneg/wikipidea

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur akan memperingati haul ke-10 Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid (). Ketua Umum PBNU tiga periode itu wafat pada Rabu 30 Desember 2019. Banyak acara yang akan digelar pada haul kali ini. Diantaranya Seminar Nasional bertema “Silang Pendapat Makna ” yang akan menghadirkan Kepala Badan Nasional Penanggulan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Drs Suhardi Alius, M.H. sebagai keynote speaker. Sementara Dr (HC) Ir. KH. Salahuddin Wahid (Gus Sholah) bakal memberi sambutan sebagai pengasuh Pesantren Tebuireng.

Sedang narasumber: KH Afifuddin Muhajir (Wakil Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo), Dr H Salim Segaf Al-Jufri Lc, MA (Ketua Majelis Dewan Syuro), Prof H Masdar Hilmy, MA, PhD (Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya), Prof H Syafiq Mughni, MA, PhD (Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah), Dr Fathur Rohman (Dosen Unviersitas Hasyim Asy’ari).

Baca Juga: Sowan ke Tokoh Agama GKJW di Balewiyata Malang, Khofifah Napak Tilas Perjuangan Gus Dur

Seminar itu akan digelar mulai pukul 08.00 - 13.00 WIB pada 21 Desember 2019 di Gedung KHM Yusuf Hasyim lantai III Pesantren Tebuireng.

Sebelumnya, pada 19 Desember 2019, digelar kesenian Islam Ikatan Seni Hadrah Republik Indonesia (ISHARI), pada 20 Desember 2019 digelar Khotmil Quran oleh para santri putra dan masyarakat sekitar. Pada 21 Desember 2019 juga digelar acara Seribu Rebana.

Pada malam puncak acara haul akan diisi pengajian oleh KH Bahauddin Nursalim (Gus Baha) dan testimoni para tokoh nasional yaitu dr. Marsilam Simanjuntak, S.H, Sekretaris Kabinet Indonesia pada era Presiden Gus Dur, Ir Sarwono Kusumaatmadja, Menteri Ekplorasi Kelautan Indonesia pada era Presiden dan Prof. Dr. KH. Nasihin Hasan, sahabat .

Baca Juga: Aneh, Baca Syahadat 9 Kali Sehari Semalam, Dahlan Iskan Masih Dituding Murtad

lahir pada 7 September 1940. Ia wafat pada usia 69 tahun dan dimakamkan di Maqbarah Masyayikh di Pesantren Tebuireng. Ia dimakamkan dekat makam ayahnya, KH Abdul Wahid Hasyim (pahlawan nasional) dan kakeknya, Hadratussyaikh KHM Hasyim Asy’ari, pendiri NU dan Pesantren Tebuireng yang juga pahlawan nasional.

dikenal sebagai tokoh humanis dan diyakini sebagai waliyullah. Tak heran jika kini pusaranya dibanjiri peziarah, baik dari dalam maupun luar negeri. Tiap hari ribuan peziarah datang ke makam dan mendoakan tokoh Islam inklusif bernama asli Abdurrahman Ad-Dakhil itu.

Yang menarik, para peziarah selalu menyisihkan sedekah ke kotak amal yang dikelola Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng (LSPT). Tiap bulan terkumpul sekitar Rp 300 juta. Namun Gus Sholah sebagai pengasuh Pesantren Tebuireng bersama para dzurriyah Bani Hasyim memisahkan secara ketat dan tegas dana sumbangan dari peziarah itu dengan keuangan Pesantren Tebuireng. Dana-dana sumbangan para peziarah itu disalurkan secara khusus kepada para duafa’, fakir miskin, anak yatim, siswa tak mampu di luar Pesantren Tebuireng. (MA)

Baca Juga: Luncurkan Video Kampanye Bareng Dewa 19, Khofifah-Emil Kompak Nyanyikan Hidup adalah Perjuangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Semua Agama Sama? Ini Kata Gus Dur':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO