SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bakal melakukan perantingan besar-besaran di Jalan Ahmad Yani dan Jalan Darmo selama dua hari, Sabtu-Minggu (11-12/1).
Hal ini dilakukan demi mengantisipasi pohon tumbang yang belakangan sering terjadi saat hujan disertai dengan angin kencang.
Baca Juga: Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya Kembali Digerebek: 23 Pecandu Direhab, 2 Pengedar Ditangkap
Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Penerangan Jalan Umum (PJU) Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Hendri Setianto mengungkapkan, pada dasarnya DKRTH setiap hari melakukan perantingan sebelum memasuki musim hujan beberapa waktu lalu.
“Sabtu besok (11/1), kami akan melakukan perantingan besar-besaran di Jalan Ahmad Yani untuk melanjutkan perantingan kemarin (Kamis, 9/1)," kata Hendri saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Jumat (10/1).
Hari Sabtu itu nanti akan dimulai pukul 05.00-12.00 WIB. Nanti Jalan Ahmad Yani itu akan ditutup selama pelaksanaan perantingan dan arus lalu lintas akan dialihkan ke frontage road sisi barat.
Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas
Tak tanggung-tanggung, perantingan ini juga akan dilakukan pemotongan pohon angsana yang memiliki ketinggian hingga 20 meter. Hendri mengatakan akan memotong pohon tersebut menjadi 10 meter, setinggi lampu-lampu PJU.
Selain mengurangi risiko roboh atau patah terkena angin kencang, Hendri menjelaskan bahwa ketinggian pohon angsana menjadi 10 meter ini tidak akan merusak estetika serta fungsi awalnya dalam mengurangi polusi udara.
"Sabtu itu kemungkinan akan dimulai dari Siwalankerto hingga Taman Pelangi. Ada sekitar 100 personil, baik dari petugas kebersihan dan Tim Kadaka," ujarnya.
Baca Juga: PT Umroh Kilat Indonesia, Prioritaskan Beri Edukasi ke Para Jemaah
Keesokan harinya (Minggu, 12/1), DKRTH juga akan melakukan perantingan besar-besaran di Jalan Darmo sekitar Taman Bungkul dan depan Rumah Sakit Darmo. Perantingan itu akan dimulai sekitar pukul 05.00-10.00 WIB.
“Perantingan ini penting karena pohon angsana itu umurnya sudah sekitar 80 tahunan, sehingga banyak yang sudah keropos,” tegasnya.
Oleh karena itu, Pemkot Surabaya menyampaikan permohonan maaf kepada warga Kota Surabaya yang akan menikmati Car Free Day di Jalan Darmo itu.
Baca Juga: Korban Tewas, Begal Perempuan di Surabaya Hanya Dikenakan Pasal Curat, Pengacara Beberkan Alasannya
“Jadi, nanti mobil-mobil kami akan tetap masuk ke CFD itu karena akan melakukan perantingan. Tapi kami usahakan mobil-mobil kami sudah di lokasi sebelum CFD dimulai,” katanya.
Kepala Seksi Ruang Terbuka Hijau DKRTH Rochim Yuliadi memastikan perantingan kali ini akan menggunakan Teknis Pemangkasan Bawah Tanah. Artinya, pemotongan pohon hingga gundul dan hanya disisakan cabang-cabang utamanya.
“Teknis perantingan ini sudah atas perintah Bu Wali Kota (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini) karena memang saat ini cuaca ekstrem dan rawan terjadi pohon tumbang,” katanya.
Baca Juga: Hearing Lanjutan soal RHU dan Efek Pengendara Mabuk, DPRD Surabaya Soroti SOP, Perizinan, dan Pajak
Namun begitu, ia memastikan bahwa meskipun dipotong gundul, pohon Angsana itu akan cepat berdaun kembali dan akan semakin indah. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
“Dalam melakukan perantingan kami juga selalu hati-hati karena banyak kabel-kabel yang melintas. Kami juga menerjunkan berbagai sky walker untuk membantu perantingan itu,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika M. Fikser memastikan bahwa dalam rangka menghadapi cuaca ekstrem ini, Pemkot Surabaya sudah melakukan berbagai upaya untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Selain perantingan, pemkot juga terus menambah kapasitas pompa air dari 1-5 meter kubik.
Baca Juga: Terpengaruh Medsos, Siswi SMK di Surabaya Kabur dari Rumah
“Pompa air kita juga akan kami tutup untuk mencegah banjir rob. Apalagi ada prediksi dari BMKG bahwa akan ada banjir rob,” kata Fikser.
Selain itu, Pemkot Surabaya juga telah memasang 16 TV Wall yang dipasang di balai-balai RT/RW atau tempat berkumpulnya para nelayan di sekitar pesisir. Melalui TV Wall itu, para nelayan sudah bisa melihat langsung kondisi cuaca, kecepatan angin, dan berbagai hal tentang kondisi saat ini.
“Berbagai hal telah dilakukan oleh pemkot. Harapannya, tidak ada musibah atau hal-hal yang terjadi pada saat musim hujan kali ini,” pungkasnya. (ian/rev)
Baca Juga: 3 Kontroversi yang Membuat Publik Sangsi soal Penangkapan Ivan Sugianto oleh Polisi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News