GRESIK (BangsaOnline) - Pemkab Gresik berupaya keras mengatasi pekat (penyakit masyarakat)
berupa gepeng (gelandangan dan pengemis). Salah satu caranya, dengan
mendidik mereka agar berwirausaha. Tadi siang (15/12/2014), bertempat di kantor
Balaidesa Sukomulyo, Dinsos (Dinas Sosial) memberikan bantuan gerobak
dorong untuk usaha kepada masyarakat eks gepeng di perkampungan
Sekarsari Desa Sukomulyo Kecamatan Manyar. Ada 10 unit gerobak dorong
yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Dinas Sosial Kabupaten
Gresik, Munir.
Menurut Kepala Desa Sukomulyo, Subianto,
rata-rata eks gepeng penerima bantuan berasal dari satu kawasan, yaitu
Sekarsari Desa Sukomulyo Manyar. Kawasan ini terkenal dengan kawasan
relokasi gepeng oleh Pemerintah Propinsi Jawa Timur pada tahun 1982
lalu. Dulunya, tempat ini terdiri dari barak-barak. Saat ini disana,
ada sekitar 300 KK (kepala keluarga) yang hidup di perkampungan
tersebut.
"Saya berharap dengan bantuan gerobak usaha itu para eks
gepeng bisa hidup lebih mandiri," harapnya.
Sumirah
(42), salah satu eks gepeng mengaku senang menerima gerobak dorong
gratis dari pemerintah. Dia berjanji tidak akan mengemis dan
menggelandang lagi. Gerobak itu akan dia manfaatkan untuk berjualan
kupang lontong.
Baca Juga: Wabup Gresik Salurkan Bantuan Pangan dari Badan Pangan Nasional di Kelurahan Kroman
"Saya akan berjualan kupang lontong sesuai resep
warisan orang tua saya," kata perempuan yang menghidupi 12 orang anak
tersebut.
Selain Sumirah, beberapa perempuan lain yang juga
menerima gerobak dorong gratis ini mengatakan akan berjualan makanan.
Ada yang menyatakan akan berjualan pentol, berjualan jus buah, berjualan
gorengan dan berjualan nasi. Mereka tampak optimis ingin merubah hidup
lebih baik dan tidak menjalani hidup di jalanan sebagai gepeng.
"Semoga dengan gerobak dorong ini jualan saya semakin sukses," ujar Siti Arofah (30) yang sudah memulai berjualan gorengan di sekitar rumahnya.
Kepala Bidang Pemberdayaan Dinsos Pemkab Gresik, Munir menyatakan,
kegiatan ini sebenarnya adalah kelanjutan dari program pelatihan
tataboga yang sudah dilaksanakan pada tahun 2013 lalu. Peserta pelatihan
tataboga se-tahun yang lalu itu adalah para gepeng yang dirazia di
jalanan oleh Dinas Sosial Gresik.
Para gepeng itu ketika
disidik, rata-rata menyatakan menjadi gelandangan dan pengemis karena
terpaksa. Para gepeng itu mengaku mengemis karena tidak ada yang bisa
menajamin mereka bisa makan.
Baca Juga: Entaskan Kemiskinan, Wakil Bupati Gresik Minta PKH Tepat Sasaran
"Pemberian bantuan gerobak dorong itu
setidaknya bisa merubah paradigma mereka kalau ingin makan tidak harus
dari hasil meminta-minta, tapi kalau mereka mau usaha pasti bisa
makan," katanya.
Ditambahkan dia, Dinas Sosial Gresik akan
intens mengadakan pelatihan tataboga. Kegiatan ini rata-rata diikuti
oleh 20 orang gepeng hasil razia. Dari pelatihan yang diberikan, para
eks gepeng tertantang untuk memperbaiki kualitas hidup.
"Atas kesungguhan mereka ingin berubah, kami memfasilitasi dengan memberikan gerobak dorong gratis," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News