SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kompetisi pemilihan langsung Wali Kota (Pilwali) Surabaya tahun 2020 ini diprediksi akan berlangsung secara ketat. Hal itu mengacu dari prediksi bahwa peserta Pilwali Surabaya hanya diikuti dua pasang calon. Satu pasangan calon berasal dari PDI Perjuangan, pasangan kedua adalah gabungan partai pendukung Cawali Machfud Arifin.
Sampai hari ini, Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin sudah mengantongi rekom dari PAN dan PKB. Sementara partai lain, sinyalnya juga akan memberikan rekom kepada mantan Kapolda Jatim dan Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi - KH. Ma'ruf Amin Jawa Timur tersebut.
Baca Juga: Bawaslu Kota Surabaya Serahkan Laporan Hasil Pengawasan Pilkada 2020 ke Pemkot dan DPRD
Menyikapi skenario pengepungan gabungan partai terhadap calon dari PDI Perjuangan di Pilwali Surabaya, internal di partai berlambang moncong putih itu mengaku siap berjibaku. Pernyataan itu disampaikan Abdi Edison, Ketua DPD Relawan Perjungan Demokrasi (RepDem) Jawa Timur.
"RepDem sebagai sayap PDI Perjuangan tentu siap mengamankan keputusan partai. Kita solid dan all out menangkan calon yang diusung partai di pilkada, termasuk Pilwali Surabaya," tegas Edison, Senin (20/1).
Eksponen aktivis GMNI ini mengungkapkan, selama pelaksanaan pilwali secara langsung di Surabaya, PDI Perjuangan selalu maju sendiri. Karena itu, pihaknya tak gentar kalau ada skenario pengepungan terhadap calon PDI Perjuangan di Pilwali Surabaya.
Baca Juga: Dilantik Besok Sore, Ini Harapan Warga Surabaya kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Baru
Menurut Edison, yang menjadi penentu kemenangan dalam pilwali itu adalah mesin partai yang bekerja sampai ke tingkat akar rumput. Selain itu, kerja-kerja partai yang berpihak kepada rakyat sehingga bisa mengambil simpati rakyat.
"Masalah koalisi itu ranah partai. Tapi kalau seandainya PDIP maju sendiri pun tak masalah. Selama ini PDIP mengandalkan mesin partai. Tak hanya struktural, tapi juga sayap partai seperti RepDem, Taruna Merah Putih, Banteng Muda Indonesia dan Bamusi," ujar Edison.
Alumni Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya ini membeberkan, RepDem akan bergerak di kampung-kampung dan kampus-kampus dengan menggandeng tokoh pemuda dan aktivis mahasiswa. RepDem akan masuk ke wilayah yang tidak dimasuki rakyat.
Baca Juga: Pascapilkada, Jaman Jatim Evaluasi Pembekuan Jaman Surabaya
Nantinya, lanjut Edison, Repdem akan bergerak lebih secara sektoral ketimbang teritorial atau kewilayahan. Karena itu, RepDem akan masuk ke kampung-kampung dan kampus-kampus.
"RepDem akan mengorganisir pemuda di kampung-kampung dan aktivis mahasiswa di kampus-kampus. Kami akan isi ruang yang tak diisi partai agar suara partai lebih besar," pungkas Edison. (mdr/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News