Tanya Jawab Islam: Apa Benar Ada Orang Bisa Memanggil Malaikat dan Ruh Nabi?

Tanya Jawab Islam: Apa Benar Ada Orang Bisa Memanggil Malaikat dan Ruh Nabi? Prof. Dr. KH. Imam Ghazali Said

(Ningsih Tinampi, dukun yang belakangan viral karena mengaku bisa memanggil ruh nabi dan malaikat)

Ketiga, Malaikat juga termasuk makhluk gaib bagi manusia, sebab tidak bisa dirasakan oleh wujud panca indera manusia. Ibnu Asyur menyatakan bahwa yang dimaksud “orang-orang yang bertaqwa adalah orang-orang yang beriman dengan yang gaib ...” (Qs. al-baqarah: 3) adalah segala hal yang tidak bisa diindera oleh manusia. Maka manusia dipastikan tidak bisa memanggil apalagi menyuruh-nyuruh malaikat. Malaikat itu hanya tunduk kepada Allah saja. Bahkan ketika wahyu sementara waktu ditunda oleh Allah, Rasul merasa gelisah dan itu pun Rasul tidak dapat memanggil malaikat Jibril, sebab malaikat Jibril hanya tunduk dan patuh diperintahkan oleh Allah.

Maka dari itu, menanggapi pernyataan orang-orang yang mengaku-ngaku bisa melakukan hal-hal di atas, kita sebagai kaum Muslim tidak wajib mempercayainya dan pernyataan tersebut tidak bisa dibernarkan dalam Islam, sebab bertentangan dengan Al-Quran dan Sunnah. Percaya dengan pernyataan tadi, berarti sudah tidak beriman terhadap Al-Quran dan Nabi Muhammad SAW.

Maka, orang-orang yang mengaku di atas harus segera bertaubat dan memperbaharui imannya. Tidak ada satu orang-pun yang diberikan keutamaan seperti itu sampai Rasul pun tidak, kecuali yang telah diberitakan oleh Allah kepadanya SAW.

Kemampuannya itu bisa jadi hasil kerja sama dengan bangsa jin. Bahkan yang datanag di kediamannya bisa jadi itu jin, bukan malaikat dan bukan ruh Rasul SAW. Pernyataan Al-Qur’an jelas sekali tentang kerja sama manusia dengan jin.

Allah berfirman: “Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan”. (Qs. Jin: 6)

Bahkan Rasul pun tidak dapat ditiru oleh Syetan sekalipun. Abu Hurairah melaporkan sebuah hadis bahwasannya dia mendengar rasul bersabda: “Barang siapa yang melihatku dalam mimpinya, maka ia telah benar-benar melihatku, sebab syetan tidak dapat menyerupaiku (dalam bentuk tubuh)”. (Hr. Bukhari: 6993, Muslim: 2266). Maka jelas di sini, pasti yang datang itu bukan ruh Rasul dan bahkan buka syetan, bisa jadi itu jin-jin yang mengaku bahwa dia rasul.

Normalnya, pengobatan itu ya berobat yang wajar, dengan cara istirahat, minum obat atau jamu (ramuan), dipijat, dibekam, ditotok. Jika selain usaha dhahir ini dinamakan berdoa kepada Allah, bisa didoakan dalam bentuk suwuk (ruqyah) atau berdoa sendiri, bisa membaca Alquran atau doa-doa yang lainnya. Semuanya itu pun atas kedendak Allah, bukan karena kehebatan orang yang berdoa.

Kaum Muslim juga harus waspada dengan pengobatan yang langsung sembuh, takutnya hanya dikelabui jin saja seakan-akan sembuh, padahal belum sembuh. Ini kehati-hatian saja, tidak perlu menuduh. Sebaiknya kaum Muslim tetap meminta kepada Allah atas kesembuhan dan usaha ikhtiar yang baik dan tidak bertentangan dengan syariat.

Dan anggapan bahwa orang-orang yang bisa berkomunikasi dengan jin atau orang-orang indigo (bisa diperlihatkan jin) itu mengetahui hal-hal yang gaib adalah salah dan perlu diluruskan. Mereka sama saja tidak bisa mengetahui yang gaib. Mereka hanya diberi kabar-kabar saja yang bisa jadi benar, bisa jadi juga salah. Mereka bisa melakukan itu karena keturunan (dibekali oleh orangtuanya atau kakeknya) atau melalui ritual dengan memberikan persembahan kepada jin berupa darah atau kembang atau hal-hal lainnya. Dan tidak semua orang yang mempunyai kemampuan ini merasa nyaman, bahkan yang sering was-was. Maka, tetap hal yang gaib hanya Allah saja yang mengetahuinya. Wallahu a’lam. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Ratusan Karyawan PT Simone Bogor Mengalami Kesurupan Massal':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO