MADIUN, BANGSAONLINE.com - Jenis tanaman produktif dan nonproduktif, di antaranya pohon durian, kelengkeng, mahoni, serta bibit jati ditanam para relawan dari Banom NU dan Ormas di Kabupaten Madiun. Aksi sedekah oksigen yang digagas Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) ini dilakukan di hutan wisata Kembang Kuning yang berada di Desa Bolo, Kecamatan Kare, Sabtu (7/3).
Ketua LPBI NU Kabupaten Madiun, Jailono menjelaskan sedekah oksigen yang dilaksanakan merupakan program dari LPBI NU dan misi kelestarian alam.
Baca Juga: Sedekah Bibit Pohon di Kota Pasuruan, Gus Ipul: Setiap Tebang, Tanam Dua Kali Lipat
"LPBI NU mempunyai program penghijauan yang kita kemas dalam acara sedekah oksigen. Kita salah satu penggerak dalam pencegahan bencana dan tujuan untuk melestarikan alam," ungkap Jailono.
Sementara itu, Camat Kare Tarnu Ashidiq dalam acara tersebut mengajak seluruh masyarakat dan stakeholder menyadari pentingnya oksigen.
"Saya mengajak seluruh masyarakat dan stakeholder menyadari pentingnya oksigen serta dengan penghijauan ini bisa mencegah bencana alam, sehingga bisa mewujudkan Kabupaten Madiun yang aman," ujar Tarnu.
Baca Juga: Polres Jombang Peduli Lingkungan, Kerahkan Anggota Tanam 1.115 Pohon
Menurutnya, mitigasi di wilayah Kecamatan Kare yang rawan bencana sangat perlu. Terutama pemahaman kepada warganya.
"Kecamatan Kare yang rawan bencana kita bentuk relawan destana, dan juga harus ada kesadaran diri, kesadaran warga menjaga lingkungan, dan kegiatan reboisasi seperti ini terus kita galakkan," lanjutnya.
Sementara Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumberdaya Manusia Kabupaten Madiun, Suryanto, yang juga hadir dalam kesempatan itu menyarankan agar kegiatan ke depan bisa bisa berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup, sehingga bisa menyiapkan kebutuhan bibit.
Baca Juga: Perkawis Gelar Aksi Tanam Pohon di Lereng Gunung Wilis
"Untuk Tahun depan pihak LPBI bisa berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup sehingga bisa menyiapkan kebutuhan Bibit tahun depan," ujar Suryanto.
"Pasca kegiatan ini ada keberhasilan, sehingga bisa memperbaiki tata letak dan tata guna tanah, sehingga yang dipermasalahkan bencana longsor bisa diatasi," pungkas Suryanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News