PACITAN, BANGSAONLINE.com - Keputusan Pemkab Pacitan untuk mengurangi kegiatan yang berpotensi mendatangkan massa, tampaknya tak berlaku untuk kegiatan lomba desa. Sebab, lomba tersebut dipastikan tetap dilanjutkan, meski berpotensi akan menyedot konsentrasi massa.
Hal ini disampaikan Wakil Bupati Pacitan Yudi Sumbogo, usai menggelar rapat koordinasi lintas OPD penanganan coronavirus, Senin (16/3). Ia menegaskan, kegiatan lomba desa di 12 Kecamatan dan desa akan tetap dilanjutkan.
Baca Juga: Pacitan Jadi Salah Satu Wilayah Lengkap Sinergi Sertifikasi
"Untuk lomba desa masih tetap dilanjutkan, dengan catatan tidak melakukan kegiatan seremonial yang berpotensi mendatangkan massa," ujar Wabup Yudi Sumbogo.
Terpisah, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, Sanyoto membenarkan lomba desa akan tetap berlanjut. Sebab, Pemprov Jatim juga tidak menginstruksikan penundaan kegiatan lomba desa.
Hanya saja, ia mengatakan kegiatan tersebut dilaksanakan dengan catatan-catatan tertentu. "Misalnya meniadakan kegiatan seremonial," kata Sanyoto.
Baca Juga: Pemkab Pacitan Imbau Pengusaha Segera Bayarkan THR Karyawannya
Menurut pejabat jebolan Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) ini, lomba desa dilaksanakan hanya dengan wawancara antara kepala desa dengan tim penilai. "Jadi nggak ada yang lain. Hanya wawancara, selesai," tambahnya.
Di sisi lain, tetap dilaksanakannnya kegiatan lomba desa menuai kritik dari anggota DPRD Provinsi Jatim, Eko Prasetyo Wahyudiarto. Pria yang juga putra sulung dari Bupati Pacitan Indartato ini menyarankan agar kegiatan tersebut juga ditunda.
"Sangat kecil sekali meminimalisir kehadiran massa saat kegiatan dilaksanakan. Apa ya mungkin bisa, lomba desa kok nggak ada kegiatan seremonialnya," ucap Pras, sapaan akrabnya, melalui aplikasi percakapan WhatsApp, Senin (16/3).
Baca Juga: Bantu Rehab Rumah Kaum Duafa di Pacitan, Baznas Jatim Gelontorkan Dana Rp175 Juta
Politikus Demokrat ini menyarankan agar pemkab mengikuti imbauan gubernur untuk sementara waktu meniadakan kegiatan yang berpotensi menghadirkan massa. "Tapi semua itu kembali ke masing-masing kabupaten/kota. Yang pasti gubernur sudah memberikan imbauan," tegasnya. (yun/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News