GRESIK, BANGSAONLINE.com - Anggota Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) DPRD Jatim, Hj. Ufiq Zuroida, S.E., dan Ketua FKB DPRD Gresik, Moh. Abdul Qodir, melakukan sidak di sejumlah titik check point perbatasan Kabupaten Gresik, Rabu (29/4).
Dari sidak tersebut, Hj. Ufiq Zuroidah mengaku menemukan banyak kejanggalan, seperti di perbatasan Gresik - Mojokerto. "Kami tidak melihat aktivitas layaknya check point," ungkap Ufiq, didampingi Abdul Qodir kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (29/4).
Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Covid-19, Kepala Dinkes Jember Imbau Lansia Tidak Keluar Kota
Menurutnya, di check point tersebut tidak ada aktivitas pemeriksaan baik bagi kendaraan yang mau keluar atau masuk ke Gresik. "Pemeriksaan itu saja tidak, apalagi melakukan tes suhu badan (thermo gun)," cetusnya.
Sementara Abdul Qodir menambahkan, pihaknya tak mendapati alat pendeteksi awal COVID-19 di sejumlah check point. Selain itu petugas yang disiapkan juga kurang dari cukup. "Wong alat tak ada, dan petugasnya cuma dua, bagaimana program PSBB bisa efektif dan sukses," kata politikus asal Wringinanom ini.
Untuk itu, Abdul Qodir meminta kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 agar lebih serius melaksanakan standar operasi prosedur (SOP) PSBB. "Kan besar itu anggaran yang kami (DPRD Gresik) berikan. Belum lagi dari Pemprov Jatim Rp 22 miliar," ungkapnya.
Baca Juga: Masa Transisi Menuju Endemi, Gubernur Khofifah: Masyarakat Boleh Tak Kenakan Masker Asal Sehat
Pada sidak kali ini, Ufiq dan Qodir juga menyerahkan bantuan berupa masker, dan alat pelindung diri (APD). "Biar nanti bisa diberikan ke penguna jalan, barangkali ada yang belum mengunakan masker. Biar ada bedanya lah antara pos operasi ketupat dengan check point PSBB," pungkasnya. (hud/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News