Proses autopsi terhadap dua korban meninggal dunia masih dilakukan oleh petugas dari RS Bhayangkara Kediri.
BLITAR, BANGSAONLINE.com - Delapan warga Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar dikabarkan meninggal dunia usai menenggak minuman keras jenis MJ. Mereka di antaranya warga Desa Rejowinangun, Desa Plosorejo, dan warga Kelurahan Kademangan.
Kepala Desa Rejowinangun Bhagas Wigasto mengatakan di Desa Rejowinangun terdapat tiga korban meninggal dunia. Mereka di antaranya dua warga asli Rejowinangun dan satu warga Kelurahan Kademangan yang berdomisili di Rejowinangun. Sementara dari Desa Plosorejo terdapat lima korban meninggal dunia.
"Kalau dijumlah totalnya ada delapan orang meninggal dunia dan tiga orang masih menjalani perawatan di rumah sakit," ungkap Bhagas Wigasto, Rabu (6/5/2020).
Dia menjelaskan, awal mula diketahui ada korban berjatuhan akibat miras ini setelah ada warga Rejowinangun meninggal, Minggu (3/5) pagi. Awalnya keluarga mengatakan jika korban mengalami keracunan. Kemudian kejadian jatuhnya korban jiwa ini terus berlanjut hingga Selasa (5/5) malam.
"Ada informasi jika sebelum kejadian korban meninggal ini, ada pesta miras yang dilakukan pada Sabtu (2/5) malam. Mereka membeli miras jenis MJ dari seorang penjual bernama alias Lengkong. Jualannya di Plosorejo," imbuhnya.
Dua korban terakhir yang meninggal dunia saat ini masih berada di ruang jenazah RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar. Pihak rumah sakit berkoordinasi dengan kepolisian dari RS Bhayangkara Kediri untuk melakukan autopsi terhadap kedua korban.
"Kami menerima empat pasien, dua meninggal dunia. Sementara satu dirawat di ICU satu lagi sudah membaik," jelas Kasubah Humas RSUD Mardi Waluyo, Yosi Dyah.
Hingga berita ini ditulis, proses autopsi terhadap dua korban meninggal dunia masih dilakukan oleh petugas dari RS Bhayangkara Kediri. Petugas RS Bhayangkara Kediri tiba di ruang jenazah RSUD Mardi Waluyo sekitar pukul 11.00 WIB. (ina/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
BANGSAONLINE VIDEO
