GRESIK, BANGSAONLINE.com - DPRD Gresik menyorot kemampuan Bank Jatim Gresik dalam menyalurkan bantuan langsung tunai dana desa (BLT-DD), sehingga berdampak molornya pencairan ke masyarakat.
"Bank Jatim tak mampu melakukan pencairan BLT-DD dengan jumlah banyak setiap harinya. Kemampuan Bank Jatim dalam melakukan pencairan BLT-DD satu hari hanya 10 Desa," ungkap Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Gresik, Faqih Usman kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (15/5).
Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai
Padahal, jumlah desa dan kelurahan yang akan mencairkan BLT ada 356. "Bisa dikalkukasi waktu dengan jumlah 356 desa dan kelurahan dengan kemampuan Bank Jatim mencairkan BLT DD 10 desa/kelurahan setiap hari, maka akan dibutuhkan waktu hingga 35 hari, atau 1 bulan 5 hari," ungkapnya.
"Ini waktu cukup panjang. Sementara Bu Gubernur meminta agar BLT-DD harus cair semua sebelum Hari Raya Idul Fitri 1441 H, sehingga bisa membantu masyarakat terdampak," jelas Sekretaris DPD PAN Gresik ini.
Belum lagi, saat ini pemkab juga tengah memproses pencairan BLT program Jaring Pengaman Sosial (JPS) dari APBD 2020 untuk 116 ribu kepala keluarga (KK). "Jika ditambahkan dengan pencairan BLT JPS dampak Covid-19 dari APBD, berarti dibutuhkan minimal waktu 70 hari, atau 2 bulan lebih 10 hari," ungkapnya.
Baca Juga: Pendukung Kotak Kosong di Gresik Soroti Rendahnya PAD 2024
Karena itu, Faqih meminta agar pemkab mempercepat pencairan BLT. Ia menyarankan Pemerintah Pusat mengubah instrumen hukum. Baik dengan melakukan perubahan terhadap peraturan pemerintah (PP), maupun Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) terkait dengan penanggulangan dan pencegahan dampak Covid-19.
"Kalau tidak, masyarakat akan membutuhkan waktu lama untuk mendapatkan bantuan BLT dampak Covid-19," pungkasnya. (hud/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News