​Lama Ditutup, Kiai Asep Minta Risma Buka Masjid Pemkot Al-Muhajirin Surabaya

​Lama Ditutup, Kiai Asep Minta Risma Buka Masjid Pemkot Al-Muhajirin Surabaya Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.Ag, (kanan) dan Syaikh Barkawi (kiri). foto: MMA/ BANGSAONLINE.COM

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.Ag, minta Wali Kota segera membuka masjid Al-Muhajirin untuk menggelar salat Jumat lagi. Masjid Pemerintah Kota (Pemkot) itu selama ini tutup dan tak menggelar salat jemaah Jumat, terutama sejak Raya memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

“Tolong Bu Risma, Wali Kota , masjid itu dibuka,” kata Kiai Asep Saifuddin Chalim saat menyampaikan taushiah dalam Munajat Khusus Raya episode keenam di Pondok Pesantren Jalan Siwalankerto Utara , Sabtu (6/6/2020) malam.

Munajat kepada Allah SWT itu dalam rangka ikhtiar menghilangkan , terutama di Kota , Sidoarjo, dan Gresik yang kini sedang memberlakukan PSBB. Munajat itu berupa salat malam 12 rakaat (enam salam), istighatsah, dan doa bersama yang dipimpin para kiai secara bergantian.

Dalam acara itu, Kiai Asep mendoakan secara khusus Wali Kota dan wakilnya, Wakil Bupati Sidoarjo, dan Bupati Gresik beserta wakilnya. Kiai Asep juga mendoakan secara khusus Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur dan Presiden RI beserta wakilnya.

Doa itu intinya, semoga para kepala daerah itu diberi kesehatan, kesabaran, dan kemampuan menyelesaikan . Sehingga virus corona itu lenyap dari muka bumi, terutama Jawa Timur dan Indonesia serta dunia.

Hadir dalam munajat itu para kiai dari kawasan , Sidoarjo dan Gresik. Antara lain, Prof. Dr. Ridwan Nasir (UINSA ), KH. Munif (Sekretaris Umum MUI Kota ), Prof. Dr. Ahmad Mukarrom (UINSA ), Drs. KH. Muhammad Roziqi (Ketua DMI Jawa Timur), Dr. KH. Muhammad Sudjak (Ketua Badan Pengelola Masjid Al-Akbar ).

Kemudian, Syaikh Barkawi (ulama Universitas Al-Azhar Mesir), Drs. KH. Fatchurrochman (Wakil Ketua PCNU ), KH. Ahyar (), KH. Abdul Manaf (mantan Ketua PCNU Sidoarjo), KH. Ahmad Sururi (Gresik dan Ketua Pergunu Jatim), Dr. KH. Zakaria Muhtadi (Direktur Pascasarjana Institut Agama Islam Al-Khoziny Sidoarjo), dan para kiai lain.

(Para kiai saat mengikuti salat malam, istighatsah dan doa bersama di Pondok Pesantren Jalan Siwalankerto Utara , Sabtu (6/6/2020) malam. foto: MMA/bangsaonline.com) 

Menurut Kiai Asep, menutup masjid adalah dosa besar. “Tak ada dosa paling besar selain menutup masjid,” kata Kiai Asep. Pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren dan Mojokekto itu lalu mengutip surat al-Baqarah ayat 114 yang artinya: "Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang mengha­lang-halangi menyebut nama Allah dalam masjid-masjid-Nya, dan berusaha untuk merobohkannya? Mereka itu tidak sepatut­nya masuk ke dalamnya (masjid Allah) kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka di dunia mendapat kehinaan, dan di akhirat mendapat siksa yang berat.”

“Jadi tolong Bu Risma, buka masjid itu,” tegas kiai yang memiliki 10.000 santri itu. Menurut dia, Allah SWT murka jika masjid ditutup. “Penutupan atau pengosongan masjid, maka Allah SWT murka,” tegasnya lagi.

Seusai acara, kepada BANGSAONLINE.com, Kiai Asep lagi-lagi menegaskan agar Bu Risma - panggilan akrab walikota asal PDIP itu - segera membuka masjid al-Muhajirin yang terletak di Jalan Jimerto itu.

“Tolong Ibu Wali Kota agar membuka masjid itu,” kata Kiai Asep yang juga ketua umum Pengurus Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) kepada BANGSAONLINE.com.

Bahkan Kiai Asep tidak hanya minta Risma membuka masjid Pemkot, tapi juga mengajak para pimpinan Muhammadiyah untuk bersama-sama kembali membuka masjid yang selama dua bulan ditutup.

Sebab, kata Kiai Asep, hingga sekarang tidak ada para ahli dan lembaga tingkat dunia sekalipun yang bisa memastikan kapan virus Corona akan berakhir. Sebaliknya, beberapa ahli malah memprediksi baru hilang 100 persen setelah 1,5 tahun, bahkan 15 tahun lagi.

Karena itu, Kiai Asep mengajak kepada semua elemen bangsa untuk taqarrub kepada Allah SWT. Yaitu memohon agar segera lenyap dari muka bumi, terutama , Sidoarjo, dan Gresik dan Jawa Timur serta seluruh Indonesia dan dunia.

Konsekuensinya, semua masjid harus dibuka. “Masjid adalah rumah Allah di muka bumi,” kata Kiai Asep mengutip sebuah Hadits.

Namun, Kiai Asep minta semua masjid yang dibuka itu mematuhi protokol kesehatan.Yaitu menyiapkan wastafel pencuci tangan dilengkapi sabun yang cukup. Para takmir juga secara ketat mengatur jarak jemaah makmum. "Shafnya harus lurus tapi jarang," katanya. Sedang para jemaah harus pakai masker dan selalu membawa hand sanitizer.  

Menurut Kiai Asep, kita harus menyongsong new normal agar kehidupan segera pulih. Kiai Asep kembali minta masyarakat , Sidoarjo, dan Gresik, memperbanyak baca lalailahaillallah dan banyak baca lahaula wala quwwata illa billah. “Tapi khusus kepala daerahnya baca istighfar 1.000 kali setiap hari karena mereka penanggungjawab,” kata Kiai Asep. 

Menurut Kiai Asep, baca istighfar bukan berarti kita banyak dosa. Tapi, dalam Hadits disebutkan bahwa baca istighfar akan menghilangkan kegalauan dan Allah akan memberi jalan keluar terhadap semua masalah yang kita hadapi. Selain itu Allah SWT akan memberi rezeki. Sedang membaca hauqalah dan kalimat tauhid bagi masyarakat akan menyelamatkan dari virus corona sekaligus melenyapkan covid-19. .  

Sementara Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Munif, kepada BANGSAONLINE.com mengaku sudah berusaha menghubungi Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkot , Hendro Gunawan. “Saya sudah menghubungi Sekda. Katanya Senin (besok, 8/6/2020-red) mau rapat,” kata Kiai Munif kepada BANGSAONLINE.COM usai acara munajat covid-19 untuk Raya itu.  

Seperti diberitakan BANGSAONLINE.COM, untuk melenyapkan virus corona, Kiai Asep melakukan ikhtiar lahir dan batin. Dalam ikhtiar lahir, Kiai Asep membagikan 300 ton beras dan 40.000 sarung serta uang Rp 50 ribu per orang kepada para relawan penanganan dan warga terdampak secara sosial ekonomi virus corona.

Sedang ikhtiar batin, Kiai Asep memobilisasi habaib dan kiai di Jawa Timur untuk menggelar munajat. Ada dua bentuk munajat. Pertama, Munajat Khusus Raya dengan mengundang para kiai dari kawasan , Sidoarjo, dan Gresik. Munajat khusus ini digelar tiap malam hingga tanggal 8 Juni mendatang, “Karena 70 persen penyebaran covid-19 ada di dan Sidoarjo,” kata Kiai Asep.

Kedua, Munajat regional dan nasional yang digelar tiap Kamis malam Jumat. Munajat ini untuk melenyapkan dari seluruh Indonesia dan semua negara, khususnya Jawa Timur.

Munajat regional dan nasional itu diakhiri Kamis (4/6/2020) lalu. Banyak tokoh yang sempat hadir dan ikut munajat yang digelar tiap Kamis malam Jumat itu. Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak bahkan sempat datang empat kali. Lalu Ketua MUI Jawa Timur KH Abdusshomad Buchori tiga kali. Juga Habib Hasan Mulachela Solo Jawa Tengah dan para pengurus Muslimat NU baik maupun Jawa Timur. Sedang Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa hadir saat acara silaturahim dengan para kiai. (MMA)

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO