BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Lonjakan kasus Covid-19 di Bangkalan semakin signifikan. Per hari Senin (7/6/2020) kemarin, ada sebanyak 18 kasus baru positif Covid-19.
Penambahan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Bangkalan ini merupakan yang terbesar sejak awal April lalu. Hingga hari Selasa (8/6/2020), total ada 79 kasus positif Covid-19 di Kabupaten Bangkalan.
Baca Juga: Tak Cukup Bukti, Bawaslu Bangkalan Hentikan Kasus Dugaan Pelanggaran Tindak Pidana Pemilu
Penambahan kasus ini adalah tertinggi ke-3 se-Jawa Timur setelah Kabupaten Sidoarjo dengan 20 kasus positif, sedangkan Kota Surabaya 236 kasus positif.
Terkait ledakan jumlah penderita positif Covid-19 di Kabupaten Bangkalan ini, Kepala Dinas Kesehatan H. Sudiyo mengaku telah memprediksinya. "Bahkan akan booming pasca dilakukannya rapid test di empat kecamatan oleh Tim Covid-19 Hunter Jatim beserta Dinkes Bangkalan," kata H. Sudiyo saat meninjau rapid test di Kecamatan Kamal, Senin (7/6/2020)
H. Sudiyo melanjutkan, ada lebih dari 50 persen yang positif Covid-19 hasil rapid dan swab test massal. "Sementara yang reaktif rapid test untuk Kecamatan Bangkalan ada sebanyak 13 orang, Kecamatan Burneh 35 kasus, Kecamatan Sepulu 4 kasus, belum termasuk di Kecamatan Kamal," jelasnya.
Baca Juga: Pj Bupati Bangkalan, Kadispora dan EO Ramai-Ramai Minta Maaf Atas Insiden Pembukaan POPDA Jatim
Ia menerangkan, hasil rapid test massal berdasarkan data yang bersumber dari Koordinator Tim Covid-19 Hunter Jatim dr. Waridsyah Supardiah, ada sebanyak 77 orang yang reaktif.
"Hasilnya luar biasa, nanti akan booming. Hasilnya sudah ada di saya, tunggu rilis oleh humas. Karena masih ada data yang belum lengkap, alamat yang bersangkutan tidak sesuai dengan alamat KTP, khawatir tertukar dengan yang di Surabaya," jelasnya.
"Lonjakan meningkat signifikan karena OTG kita banyak. Hal ini karena protokol kesehatan tidak dihormati, banyak diabaikan," terangnya.
Baca Juga: Panitia Larang Puluhan Wartawan Masuk ke Acara Pembukaan POPDA dan PAPERDA di Bangkalan
Ia berharap, masyarakat dapat mematuhi protokol kesehatan dengan memakai APD seperti masker, sesering mungkin mencuci tangan, jaga jarak, serta tidak bergerombol, dan memperhatikan physical distancing. "Karena kita tidak tahu mana yang OTG, mana yang tidak, kecuali dilakukan rapid test seperti ini," pungkasnya. (uzi/rev/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News