SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Satu dari tujuh rekom yang telah dikeluarkan oleh DPP PDI Perjuangan untuk Pilkada di Jawa Timur adalah Kota Blitar.
Di Pilkada Kota Blitar, PDI Perjuangan mengeluarkan rekom untuk Santoso-Tjutjuk Sunario. Santoso adalah Wali Kota Blitar saat ini, sedangkan Tjutjuk mantan Wakil Ketua DPRD Jatim.
Baca Juga: Gerindra Jatim Ingin Raih Dukungan Kiai secara Alami
Tjutjuk Sunario mengaku bersyukur atas kepercayaan yang diberikan PDIP kepada dirinya untuk bersama-sama membangun Kota Blitar. Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jatim ini melontarkan keinginannya menjadikan Kota Blitar Keren.
"Blitar KEREN ini adalah akronim dari keberagaman, religius, dan nasionalis. Ini menunjukkan kami berkomitmen merangkul semua elemen yang ada di Kota Blitar," tegas Tjujuk, Selasa (23/6).
Politikus senior Gerindra ini menambahkan, dirinya bersama Santoso berkomitmen menjadikan Kota Blitar menjadi kota yang keren sesungguhnya. Baik itu di bidang pendidikan, layanan kesehatan, hingga pariwisata.
Baca Juga: Anwar Sadad Ajak Anak Muda Bangun Peradaban lewat Politik
Ia berharap nantinya wisata sejarah di Kota Blitar semakin berkembang. Sehingga menjadi jujukan wisatawan tidak hanya lokal tapi juga mancanegara. Karena itu perlu dibangun infrastruktur penunjang.
"Di Kota ini ada Makam Proklamator Kemerdekaan RI, Bung Karno. Ini keistimewaan Kota Blitar yang tidak dimiliki daerah lain. Saya kira wisata sejarah sekaligus wisata religius ini bisa lebih ditingkatkan sehingga menjadi destinasi wisata kelas dunia," imbuh Tjutjuk.
Terkait Pilkada Kota Blitar, Tjutjuk mantap berkoalisi dengan PDI Perjuangan. Karena secara kekuatan politik sudah sangat dominan. Hal itu bisa dilihat dari perolehan kursi PDIP 10 dan Gerindra 2. Sehingga hampir separuh dari total kursi parlemen di Kota Blitar yang berjumlah 25.
Baca Juga: Usai Dilantik, Pengurus Gerindra Gresik Salurkan Sembako untuk Warga Kurang Beruntung
Meski demikian, pimpinan DPRD Jatim periode 2014-2019 ini mengaku tetap membuka diri kepada partai lain yang ingin bergabung dalam koalisi. Sebab ia juga mendaftar di PKB dan PPP. Prinsipnya semakin banyak dukungan akan semakin baik untuk legitimasi politik.
"Peluang calon tunggal juga bisa saja terjadi dalam Pilkada Kota Blitar. Namun kalau pun nanti ada kompetitor, saya bersama Pak Santoso sudah siap berkompetisi," pungkas Tjutjuk. (mdr/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News