SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Konstelasi politik menjelang Pilwali Surabaya makin meningkat. Konsolidasi pun dibangun, tak hanya oleh partai politik yang memiliki kursi di parlemen. Tapi juga partai politik non parlemen.
Terbaru, enam partai politik non parlemen di Kota Surabaya membangun koalisi untuk berpartisipasi dalam proses demokrasi di Kota Pahlawan. Koalisi ini menjajaki peluang mendukung Lia Istifhama atau Ning Lia dalam Pilwali 9 Desember 2020 endatang.
Baca Juga: Bawaslu Kota Surabaya Serahkan Laporan Hasil Pengawasan Pilkada 2020 ke Pemkot dan DPRD
"Kita ingin bersinergi dengan Ning Lia dalam Pilwali nanti. Karena itu, hari ini kita bertemu dengan tim Ning Lia untuk mendengarkan visi dan misi Ning Lia," terang Yudi Rusmanto, Bendahara DPD Partai Perindo Kota Surabaya, Rabu (24/6).
Yudi yang mewakili enam partai politik non parlemen mengaku pihaknya belum bertemu dengan calon lain, selain Ning Lia. Sebab pihaknya tertarik dengan program Nawa Tirta yang ditawarkan putri almarhum KH. Masykur Hasyim tersebut.
Ia menambahkan, ini adalah pertemuan pertama antara partai non parlemen dengan pihak Ning Lia. Selanjutnya, pihaknya akan membahas hasil pertemuan ini dengan struktur partai di atas, baik DPW maupun DPP.
Baca Juga: Dilantik Besok Sore, Ini Harapan Warga Surabaya kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Baru
"Total kami ada enam partai non parlemen, yaitu Perindo, PKPI, PBB, Hanura, Berkarya, dan Garuda. Pertemuan ini dalam rangka penjajakan koalisi untuk mendukung Ning Lia di Pilwali Surabaya," imbuh Yudi.
Ketua Barisan Penguatan Ning Lia (Benteng Ning Lia) Yusub Hidayat mengungkapkan, partai non parlemen ini punya potensi yang luar biasa. Kalau dikalkulasi, ada 4,5 persen suara yang dimiliki partai non parlemen di Kota Surabaya.
Karena itu, pihaknya mengundang pengurus harian partai non parlemen untuk duduk bersama membahas suksesi Kota Surabaya. Menurutnya, semua pihak punya peran yang sama dalam proses demokrasi di Kota Surabaya.
Baca Juga: Pascapilkada, Jaman Jatim Evaluasi Pembekuan Jaman Surabaya
"Ning Lia berharap, jangan sampai demokrasi di Surabaya hanya dimonopoli oleh partai politik yang memiliki kursi di parlemen. Karena itu, kami mengajak partai non parlemen untuk bersinergi," pungkas Yusub. (mdr/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News