SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sebuah garasi bekas dimanfaatkan para bocah SD untuk belajar dan bermain seadanya. Bangunan yang berdiri di tengah perkampungan padat penduduk di wilayah Surabaya Barat, tepatnya di Kelurahan Tandes Kidul, ini kondisinya memprihatinkan. Terbuat dari kayu, beratap asbes, berdinding triplek, warna hijau, serta agak usang.
Secara kasat mata, tak ada yang menarik dari bekas garasi yang tak terpakai dan usang ini. Namun istimewanya, bekas garasi ini ditempati 5 bocah Sekolah Dasar (SD) yang lucu dan menggemaskan. Mereka terus asyik bermain, dan belajar menggunakan gadget (gawai). Rata-rata mereka berusia sekitar 7 sampai 9 tahun.
Baca Juga: Kapolri Bersama Menhub Pantau Mudik Jalur Laut di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya
Mereka adalah Kurnia Mega, Shakira, Aalfiano, Vina, dan Kayla. Kelima bocah SD ini terus asyik bermain dan belajar mengandalkan wifi milik Sugiono, pensiunan PNS Pemkot Surabaya yang sengaja diperuntukkan semua orang tanpa terkecuali, termasuk kelima bocah SD itu.
Shakira misalnya, bocah terkecil di antara 4 teman lainnya yang berusia 6 tahun ini, sembari terus memainkan gadget-nya dengan lihai menjawab, kalau sebenarnya dia rindu sekolah dan rindu dengan teman-teman di sekolahnya. Sehingga dia sering memanfaatkan bekas garasi tersebut bersama 4 temannya mengisi kejenuhan di rumah saat pandemi ini dengan berinternetan.
Baca Juga: Kepergok Curi Tas, Warga Bulak Banteng Surabaya Dihajar Warga
Meski terlihat lucu dan imut, tapi jangan salah, Shakira sudah jago memainkan games, berselancar di youtube, memainkan aplikasi voice google dan aplikasi lainnya.
Lucunya lagi, ketika Shakira tidak bisa menuliskan sesuatu di layar smartphone-nya, dia menekan tombol voice google sambil berucap keinginannya. Maklum, Shakira masih duduk di kelas 1 SD.
Begitu pun 4 teman Shakira lainnya, seperti Kurnia Mega, Aalfiano, Vina dan Kayla, yang usianya lebih tua dibanding Shakira, juga asyik memainkan gadget-nya. Meski hanya beralaskan terpal plastik dengan lampu penerangan seadanya, hal itu tampak tak mengurangi keasyikan mereka bercanda dan berselancar di dunia maya.
Baca Juga: Pemuda Sukolilo Surabaya Ditangkap Polisi Usai Transaksi Sabu di Jalan MERR
Inilah dunia bermain dan belajar bocah-bocah seperti mereka di tengah masa pandemi sampai saat ini. Masa pandemi ini seolah menjarah masa kekanak-kanakan mereka yang seharusnya menghabiskan waktunya untuk bermain dan belajar di sekolah bersama teman-teman sebayanya.
Seharusnya, di usia mereka dihabiskan menikmati masa keceriaan sebagai anak-anak. Entah sampai kapan mereka bisa seperti itu. Masa pandemi ini seolah merenggut dunia belajar dan bermain mereka. (nf/ian)
Baca Juga: Terekam Kamera CCTV, Duo Jambret di Jalan Kalibutuh Surabaya Diringkus Polisi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News