KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Kepedulian para pemuda dan warga RT 01/RW 02 Dusun Junwatu Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu terhadap dunia pendidikan patut ditiru. Mereka secara bergotong royong mendirikan Pondok Belajar Daring yang diberi nama Lentera Ceria.
Kepala Desa Junrejo, Andi Faizal Hasan mengungkapkan, munculnya pondok belajar daring Lentera Ceria di RT 01, RW 02 Dusun Junwatu tersebut dilatarbelakangi kondisi pandemik yang merubah banyak hal. Salah satunya pada dunia pendidikan, yang membuat proses belajar mengajar menjadi dalam jaringan (daring) atau online.
Baca Juga: Kepala Desa Junrejo Minta Warga Tunda Pembayaran SPPT PBB, Menyusul Kenaikan Drastis
"Dalam kondisi saat ini, anak didik dipaksa belajar secara mandiri. Ini tidak mudah karena anak didik terbiasa dengan sistem pembelajaran dengan arahan dan tatap muka secara langsung. Dan menganggap kondisi ini seperti liburan saja yang tidak harus serius dalam belajar," ujar Andi Faizal Hasan kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (6/8).
Selain itu, ada sejumlah kendala dalam pelaksanaan belajar secara online atau daring. Sebab, mau tidak mau siswa membutuhkan android dan internet. Tentu ini menjadi beban tambahan bagi wali murid.
"Belum lagi keterbatasan kemampuan orang tua dalam membimbing putranya dalam metode pembelajaran zaman sekarang. Serta banyak lagi persoalan-persoalan dalam lingkup kecil untuk urusan pendidikan yang berdampak besar pada generasi penerus bangsa," terangnya.
Baca Juga: Masih Minim Fasilitas, Pengelola Ambulans Swadaya Dusun Junggo Minta Perhatian Dinkes
Berangkat dari kondisi itulah, kata Andi Faizal, kemudian muncul ide untuk mendirikan pondok belajar daring. "Sekelompok pemuda yang peduli ini sharing dengan saya soal gagasan ini terkait bagaimana dengan penyediaan sarana prasarana internetnya. Alhamdulillah, gayung bersambut, semua kemudahan kita dapatkan," ungkapnya.
Lahan yang digunakan untuk mendirikan pondok difasilitasi oleh salah seorang pengusaha di Junrejo. Kebutuhan internet juga dimudahkan dengan pemasangan wifi yang di-support warga sekitar. Bahkan warga rela kerja bakti saat pembuatan pondok belajar dengan memanfaatkan bahan-bahan seadanya.
"Alhamdulilah akhirnya bisa berfungsi. Anak-anak mulai tingkat SD, SMP, dan SMA bisa belajar secara terjadwal. Bagi yang tidak memiliki android untuk media belajar online tidak lagi menjadi persoalan, karena di pondok disediakan sarana prasarana ini," katanya.
Baca Juga: AMKE Kota Batu dapat Dana KUR Rp275 Juta dari Bank Jatim
Guna mensinergikan kegiatan di pondok belajar daring ini, belum lama ini Camat Junrejo Arif Rachman Ardyasana telah mengundang sejumlah kepala sekolah untuk untuk diskusi bagaimana cara memudahkan proses pemberian tugas belajar kepada siswa.
"Semoga guru-guru tergerak untuk menjenguk siswanya yang belajar di pondok ini apalagi berkenan turut mendampingi," harapnya. (asa/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News