KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Keraguan para pedagang Pasar Induk Kota Batu terkait kejelasan anggaran proyek revitalisasi pasar senilai Rp 200 miliar dari pemerintah pusat, akhirnya terjawab. Hingga saat ini, pemerintah pusat melalui Bappenas maupun Kementerian Perdagangan RI masih memprioritaskan proyek ini untuk dilanjutkan.
"Menurut Bappeprov, progres penganggaran revitalisasi Pasar Induk Kota Batu sudah sampai di musrenbangnas. Bahkan, dalam dua kali pembahasan dengan pusat melalui musrenbangnas, bahwa proyek revitalisasi Pasar Induk Kota Batu masih jadi prioritas untuk dianggarkan di APBN, baik Bappenas maupun Kemendag," ujar M. Chori, Mantan Kepala Bappelitbangda Kota Batu.
Baca Juga: Pj Wali Kota Batu Tinjau Program Makan Siang dan Susu Gratis di SDN Bumiaji 02
Mengingat proyek ini terus berlanjut, maka Pemkot Batu meminta para pedagang untuk mendukung semua proses dan tahapan yang tengah berlangsung saat ini, terutama terkait relokasi para pedagang.
"Baik Bappenas maupun Kemendag masih menunggu tahapan yang sudah kita lakukan. Untuk itu, segala kekurangan yang belum terpenuhi, mari kita penuhi dan kita bicarakan bersama," ungkap M. Chori yang kini menjabat Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Batu.
Chori menjelaskan, dalam penganggaran memang ada proses, lebih-lebih menggunakan anggaran APBN. Kata dia, biasanya harus ada usulan terlebih dahulu dari daerah ke pemerintah pusat.
Baca Juga: Pemkot Batu dan DPRD Sepakati APBD 2025, Alokasi Fokus pada Pembangunan Berkelanjutan
"Di beberapa daerah itu berbeda. Kota Batu harus bersyukur. Jika daerah lain harus mengusulkan dulu kemudian dicek DED dan lahan kemudian diperpreskan, maka untuk Batu tidak. Diperpreskan dahulu, baru disiapkan. Bahkan Kemendag mengatakan bahwa Kota Batu sangat beruntung," terangnya.
Terkait proyek revitalisasi pasar, di Indonesia hanya ada di dua daerah, yakni Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kota Batu, termasuk salah satu yang mendapatkan bantuan proyek tersebut.
"Perpres ini memang khusus, hanya dua daerah yang dapat, Jatim dan Jateng. Makanya kita sebagai warga Kota Batu harus bersyukur. Mari kita kawal kepercayaan pemerintah ini demi meningkatkan kesejahteraan warga Kota Batu, terutama para pedagang," pungkasnya.
Baca Juga: Gelar Turnamen Gateball Antarkepala OPD, Pj Aries Ingin Jadi Sport Tourism di Kota Batu
Sementara itu, relokasi pedagang pasar pagi yang direncanakan dilakukan pada 22 Agustus 2020 kemarin, ditunda karena bertepatan dengan bulan Suro.
"Kabarnya untuk pedagang pasar pagi ditunda bulan September, Mas," ungkap Agus, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Pagi saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com, Selasa (25/8/2020). (asa/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News