TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Dukungan terhadap Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek Moch. Nur Arifin dan Syah Natanegara terus bergulir. Kali ini, Relawan Putih yang dikomandani oleh Dr. Ir. Mulyadi WR, M.MT., secara tegas mendukung Paslon Ipin-Syah di Pilkada Trenggalek 2020.
Ketua Relawan Putih, Dr. Ir. Mulyadi WR, M.MT., mengungkapkan alasan pihaknya memberikan dukungan kepada Arifin-Syah, karena Arifin selama menjabat bupati telah berhasil membawa Trenggalek ke arah yang lebih baik.
Baca Juga: Masa Pandemi, Jumlah Partisipasi Pemilih di Pilkada Trenggalek Meningkat
"Karena selama ini, beliau itu memegang pemerintahan hasilnya sudah kelihatan, jalan-jalan sudah bagus, kemiskinan sudah berkurang, bantuan pada rakyat miskin lewat Basnas itu sudah bagus," kata Mulyadi, Mantan Bupati Trenggalek periode 2000-2005 dan 2010-2015, Selasa (29/9/2020).
Mulyadi mengungkapkan bahwa anggota Relawan Putih tersebut berasal dari berbagai kalangan, mulai dari mantan kepala desa, LSM, dan orang-orang parpol namun tidak masuk struktural parpol.
Mereka, kata Mulyadi lebih lanjut, merupakan koordinator tingkat kecamatan yang bergerak atas panggilan hati nurani dan mereka akan mendapat tugas memenangkan Paslon Ipin-Syah dengan target kemenangan 80 persen.
Baca Juga: Posko Pemenangan Ipin - Syah Banjir Karangan Bunga Ucapan Selamat
Sementara itu, Calon Bupati Trenggalek, Moch. Nur Arifin menanggapi dukungan dari Relawan Putih dengan menyampaikan pesan agar mereka nantinya tidak mencari musuh dalam pilkada tahun ini.
"Yang penting (dalam pilkada ini) jangan mencari musuh tapi mencari kawan," kata Arifin usai memberikan pembekalan pada Relawan Putih di kediaman Mulyadi di Desa Nglongsor, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek.
Mas ipin-sapaannya berharap dalam melaksanakan tugasnya nanti, para relawan ini diharapkan bisa menyampaikan beberapa hal yang sudah ia lakukan namun belum sempurna untuk disempurnakan lagi di periode berikutnya.
Baca Juga: Usai Klaim Menang Pilkada Trenggalek, Bupati Arifin Gelar Open House
"Karena ke depan kita tidak punya waktu lama, kita cuma punya tiga tahun masa administrasi bupati ke depan, sehingga kita harus langsung tancap gas, tidak ada waktu untuk penyesuaian, tidak ada waktu perdebatan dengan legislatif," ucapnya.
"Dengan adanya dukungan legislatif yang kuat, hal itu menjadi kunci tercapainya pembangunan secara cepat," tukasnya. (man/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News