SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Setelah rakor bersama relawan, banyak pihak yang mempertanyakan ke mana sikap Ning Lia berlabuh. Ada yang memprediksi Ning Lia merapat ke pasangan calon nomor urut 1, Eri Cahyadi - Armuji tapi ada juga prediksi Ning Lia bergabung dengan pasangan calon nomor urut 2, Machfud Arifin - Mujiaman Sukirno.
"Netral", jawab Lia singkat, didampingi oleh Gus Yusub Hidayat, ketua Benteng Lia, saat ditemui di kediamannya di kawasan Wonocolo, Selasa (29/9).
Baca Juga: Kunker ke SMKN 3 Bangkalan, Anggota DPD Lia Istifhama Disambati Inpassing dan Sertifikasi Guru
Perempuan yang akrab disapa Ning Lia ini mengungkapkan, tidak mudah saat dirinya harus memutuskan netral. Harus banyak pertimbangan dan mengedepankan yang terbaik. Namun, dia menegaskan netral bukan berarti golput.
Lia melanjutkan, siapa pun paslon yang datang ke rumahnya, dia pasti akan mendoakan yang terbaik. Namun hal itu tidak menjadikan dirinya melarang siapa pun, termasuk relawan untuk memihak salah satu paslon. Karena semua punya hak yang tidak boleh diintervensi.
"Bangunan kekeluargaan relawan bagi saya sangat kuat. Contohnya, ketika bulan puasa, hampir setiap hari turun. Meski puasa, mereka tetap lakukan aksi turun ke masyarakat. Penyemprotan fogging, disinfektan, maupun aksi bagi masker. Mereka itu keren sekali semangatnya," ujar Ning Lia.
Baca Juga: Pascaterpilih Anggota DPD RI, Ning Lia Bolak-Balik Jadi Sasaran Hacker
Lia mengakui, para relawan ini persaudaraannya sudah kuat satu sama lain. Meskipun latar belakang mereka ada yang nasionalis maupun religius (NU). Ketika rakor kemarin, semua ia minta los berpendapat. Bebas dan tidak perlu canggung. Semuanya terbuka, ada yang mendorong untuk dukung paslon satu, ada yang ingin ke paslon dua. Melihat polemik itu, Lia hanya berpikir simpel, jangan sampai fanatik sempit.
"Apapun pilihan, jangan sampai bersitegang sesama kawan. Itu fanatik sempit. Alhamdulillah satu sama lain, yang semula beda paslon, justru melekan (begadang) bersama. Guyon bersama. Kita semua berpikir panjang. Bukan soal pilwali saat ini saja, tapi jauh ke depan," imbuh Lia.
Setyo, salah satu relawan Ning Lia menjelaskan pandangannya. Ia mengaku selama ini tidak ada minat untuk menggunakan hak suara karena biasanya calon pemimpin sama saja.
Baca Juga: Jangan Main-Main dengan Kata Kiblat, Ketahui Sejarah Perpindahannya yang Penuh Hikmah
"Namun begitu kenal Ning Lia, saya bertekad bahwa saya tidak akan golput kali ini. Pikiran saya, nama Ning Lia pasti ada dalam kertas suara. Tapi ternyata tidak. Saya geloh (kecewa, red), dan saya kira teman-teman yang lain sama," katanya.
Hal senada disampaikan relawan Ning Lia yang lain, Sri Haryati. Ia mengaku beberapa kali ikut acara kampanye. Tapi tidak ada yang chemistry sekuat ketika bersama Ning Lia. Sangat guyub dan Ning Lia mau turun sendiri untuk menyapa orang satu per satu.
Andik, seorang supir truk yang juga relawan Ning Lia, mengaku dirinya semula tidak suka politik. Tapi sejak kenal Ning Lia, dirinya merasakan beda. Ning Lia tidak kelihatan ambisi, tapi seperti keluarga sendiri.
Baca Juga: Tembus 2 Juta Lebih, Suara Calon DPD La Nyalla Tak Terkejar
"Sebelum rekom turun, saya dan teman-teman setiap pulang kerja langsung turun sosialisasi Ning Lia. Kami semangat dan tidak merasa lelah. Meski tidak terekom, Ning Lia tetap panutan," bebernya. (mdr/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News