KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Priyo Lestariana (30), penyandang disabilitas warga Desa Purwodadi, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri ini nampak bahagia ketika menerima bantuan sebuah etalase untuk menjual bunga dan perlengkapan kematian dari Relawan Gotong Royong (RGR) Kediri.
Meski sebagian wajahnya tertutup masker, namun tak henti-hentinya dia mengucap syukur atas bantuan yang diterimanya itu. Priyo seolah tak percaya, impiannya untuk mempunyai etalase sendiri akhirnya jadi kenyataan.
Baca Juga: Samsul RWJ dan Puluhan Pengusaha Sound Horeg Deklarasi Dukung Dhito-Dewi
Priyo sendiri mempunyai kelainan pada kakinya sejak lahir, sehingga dia harus hidup bergantung pada orang lain. Lebih-lebih sejak kecil, Priyo harus diasuh orang lain, karena orang tua kandungnya tidak mampu untuk mengasuhnya. Priyo kecil akhirnya hidup dalam asuhan orang lain yang sudah menganggapnya sebagai anak sendiri.
Namun, dia tidak patah semangat. Menginjak remaja, Priyo mulai berpikir bagaimana caranya menjalani kehidupan, tapi tidak terlalu bergantung pada orang lain. Akhirnya, Priyo menemukan cara, yaitu berternak ayam.
Dengan modal bantuan dari orang-orang yang peduli, tentunya juga dukungan dari orang tua asuhnya, Priyo mulai beternak ayam kecil-kecilan. Namun sayang, usaha ternak ayamnya ini gagal total.
Baca Juga: Situs Ndalem Pojok Gelar Diskusi di Hari Sumpah Pemuda 2024
Sedih, pasti. Tapi, Priyo tidak mau terlalu lama merenungi nasibnya. Dia mencoba bangkit dari keterpurukannya. Dia mulai berpikir keras, usaha apa lagi yang sekiranya bisa dijalankan dengan segala kekurangan yang dimiliki. Dia lalu berjualan bunga yang biasa digunakan sebagai pelengkap kalau orang mau ziarah kubur. Dia juga menjual perlengkapan untuk keperluan orang meninggal, seperti kain mori, yosua, minyak wangi, dan yang lainnya.
Usahanya itu sendiri mulai ditekuni sejak tahun 2017 lalu. Persoalan muncul lagi seiring dengan mulai banyaknya permintaan bunga dan perlengkapan orang meninggal. Dia tidak punya modal untuk membeli perlengkapan itu. Terlebih lagi, perlengkapan orang meninggal itu juga harus ditempatkan di tempat yang layak, semacam etalase. Itu jelas tak mungkin terbeli dengan kondisinya saat ini.
Ternyata kegundahan hati Priyo tersebut didengar dan dirasakan oleh Ketua PDKK (Perkumpulan Disabilitas Kabupaten Kediri) Umi Salamah. Priyo yang memang anggota PDKK itu, akhirnya mau bercerita terkait kondisi dan keadaannya itu kepada Umi Salamah. Umi pun harus berpikir keras juga, bagaimana cara agar Priyo bisa mewujudkan impiannya, punya etalase sendiri dan modal untuk membeli isinya.
Baca Juga: Paguyuban Pendekar Nusantara Siap Menangkan Vinanda-Gus Qowim di Pilkada 2024
Singkat cerita, Umi Salamah akhirnya curhat kepada Irma Yulianti, Koordinator RGR yang sebelumnya memang sudah dikenalnya. Gayung bersambut, Irma pun menyanggupi. Setelah berkoordinasi dengan Tim RGR, etalase termasuk isinya bisa diwujudkan dan akhirnya diserahkan kepada Priyo Lestariana.
Saat penyerahan, Tim RGR didampingi oleh Kades Purwodadi H. Mashari dan beberapa perangkat Desa Purwodadi lainnya. Sebelumnya, Tim RGR juga sudah berkoordinasi dan "kulo nuwun" dengan Camat Kras, Agus Cahyono, di Kantornya.
"Kami hanya bisa menyentuh saudara kita yang berkekurangan ini, dengan keberadaan kami dan hati kami. Sebenarnya tidak seberapa bantuan yang bisa kami berikan ini. Tapi kami berharap, bantuan ini bisa bermanfaat bagi Mas Priyo," ujar Irma yang matanya tampak berkaca-kaca itu.
Baca Juga: Dansatgas TMMD Ke-122 Beri Bantuan Sembako ke Penyandang Disabilitas
Sementara itu, H. Mashari, Kades Purwodadi, Kecamatan Kras, sangat berterima kasih atas bantuan etalase dan isinya kepada warganya ini. "Kami sangat berterima kasih kepada Bu Irma Yulianti dan Tim RGR, yang sudah mambantu warga kami ini. Semoga bantuan ini bermanfaat dan RGR semakin jaya," harap Mashari. (uji/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News